[Berita Foto] Traktor Listrik untuk Pertanian dengan Kearifan Lokal

Jurnalis: Achmad Fazeri
Editor: Mustopa

22 Oktober 2024 19:39 22 Okt 2024 19:39

Thumbnail Seorang petani, Sunari (48), membajak sawah menggunakan traktor listrik di Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, pada Sabtu, 19 Oktober 2024. PT PLN (Persero) berkolaborasi bersama Kementerian Pertanian RI “menciptakan” energi ramah lingkungan berbasis listrik sebagai sebuah inovasi di bidang pertanian, salah satunya berupa traktor listrik hasil modifikasi dari traktor mesin diesel bertenaga 6,5 PK. (Foto: Achmad Fazeri/Ketik.co.id) Watermark Ketik
Seorang petani, Sunari (48), membajak sawah menggunakan traktor listrik di Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, pada Sabtu, 19 Oktober 2024. PT PLN (Persero) berkolaborasi bersama Kementerian Pertanian RI “menciptakan” energi ramah lingkungan berbasis listrik sebagai sebuah inovasi di bidang pertanian, salah satunya berupa traktor listrik hasil modifikasi dari traktor mesin diesel bertenaga 6,5 PK. (Foto: Achmad Fazeri/Ketik.co.id)
Thumbnail Potret lahan pertanian dengan kearifan lokal—yakni memanfaatkan burung hantu sebagai pemakan hama tikus—di Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Maka tak heran, jika mengunjungi sawah di Desa Tlogoweru kita akan mudah menjumpai Rumah Burung Hantu (Rubuha) yang dipasang dalam jarak antara 50 sampai 100 meter, dengan tiang setinggi 4 meter. (Foto: Achmad Fazeri/Ketik.co.id) Watermark Ketik
Potret lahan pertanian dengan kearifan lokal—yakni memanfaatkan burung hantu sebagai pemakan hama tikus—di Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Maka tak heran, jika mengunjungi sawah di Desa Tlogoweru kita akan mudah menjumpai Rumah Burung Hantu (Rubuha) yang dipasang dalam jarak antara 50 sampai 100 meter, dengan tiang setinggi 4 meter. (Foto: Achmad Fazeri/Ketik.co.id)
Thumbnail Sunari mencabut carger baterai traktor listrik yang sudah terisi penuh di Gudang Kelompok Tani Tulodo Markayo Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Dalam kondisi kosong, baterai traktor listrik modifikasi PLN ini bisa diisi ulang hingga penuh dalam waktu 2,5 sampai 3 jam, dan dalam kondisi baterai penuh, traktor listrik dapat digunakan membajak sawah selama 5 hingga 6 jam. (Foto: Achmad Fazeri/Ketik.co.id) Watermark Ketik
Sunari mencabut carger baterai traktor listrik yang sudah terisi penuh di Gudang Kelompok Tani Tulodo Markayo Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Dalam kondisi kosong, baterai traktor listrik modifikasi PLN ini bisa diisi ulang hingga penuh dalam waktu 2,5 sampai 3 jam, dan dalam kondisi baterai penuh, traktor listrik dapat digunakan membajak sawah selama 5 hingga 6 jam. (Foto: Achmad Fazeri/Ketik.co.id)
Thumbnail Sunari memasukkan baterai cadangan ke sebuah wadah dalam body traktor listrik di basecamp Kelompok Tani Tulodo Markayo Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Pada 22 Juli 2022 lalu, PLN memberikan bantuan 2 unit traktor (listrik dan mesin diesel) kepada Elisabeth Philip, salah satu Woman Local Hero dari Desa Tlogoweru. Bantuan yang diserahkan melalui Srikandi PLN itu dipergunakan untuk mendukung pertanian di daerah yang membutuhkan, dimana satu penerima manfaatnya, yaitu Kelompok Tani Tulodo Makaryo Desa Tlogoweru yang beranggotakan sekitar 75 orang. (Foto: Achmad Fazeri/Ketik.co.id) Watermark Ketik
Sunari memasukkan baterai cadangan ke sebuah wadah dalam body traktor listrik di basecamp Kelompok Tani Tulodo Markayo Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Pada 22 Juli 2022 lalu, PLN memberikan bantuan 2 unit traktor (listrik dan mesin diesel) kepada Elisabeth Philip, salah satu Woman Local Hero dari Desa Tlogoweru. Bantuan yang diserahkan melalui Srikandi PLN itu dipergunakan untuk mendukung pertanian di daerah yang membutuhkan, dimana satu penerima manfaatnya, yaitu Kelompok Tani Tulodo Makaryo Desa Tlogoweru yang beranggotakan sekitar 75 orang. (Foto: Achmad Fazeri/Ketik.co.id)
Thumbnail Seorang anggota Kelompok Tani Tulodo Markayo Desa Tlogoweru, Sunari, keluar basecamp sambil mendorong traktor listrik menuju bedengan—sawah berukuran sempit—di Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Traktor listrik yang merupakan modifikasi PLN dari traktor mesin diesel bertenaga 6,5 PK ini cocok digunakan untuk membajak lahan kering sejenis bedengan. (Foto: Achmad Fazeri/Ketik.co.id) Watermark Ketik
Seorang anggota Kelompok Tani Tulodo Markayo Desa Tlogoweru, Sunari, keluar basecamp sambil mendorong traktor listrik menuju bedengan—sawah berukuran sempit—di Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Traktor listrik yang merupakan modifikasi PLN dari traktor mesin diesel bertenaga 6,5 PK ini cocok digunakan untuk membajak lahan kering sejenis bedengan. (Foto: Achmad Fazeri/Ketik.co.id)
Thumbnail Sunari membajak sawah dengan menggunakan traktor listrik di Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Beberapa kelebihan traktor listrik dibanding dengan traktor diesel diantaranya lebih ramah lingkungan karena menggunakan energi bersih, lebih hemat biaya operasional, tidak bising dan lebih ringan sehingga tidak perlu keluar tenaga ekstra untuk mengoperasikannya. (Foto: Achmad Fazeri/Ketik.co.id) Watermark Ketik
Sunari membajak sawah dengan menggunakan traktor listrik di Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Beberapa kelebihan traktor listrik dibanding dengan traktor diesel diantaranya lebih ramah lingkungan karena menggunakan energi bersih, lebih hemat biaya operasional, tidak bising dan lebih ringan sehingga tidak perlu keluar tenaga ekstra untuk mengoperasikannya. (Foto: Achmad Fazeri/Ketik.co.id)
Thumbnail Sunari hendak memasukan traktor listrik ke dalam Gudang Kelompok Tani Tulodo Markayo di Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Selain memberikan bantuan traktor listrik melalui program Tanggung Jawab Sosial serta Lingkungan (TJSL), PT PLN (Persero) juga menyediakan jaringan listrik sawah untuk pengairan di Desa Tlogoweru tahun 2022. Berkah pengairan tersebut, para petani bisa memanen padi 2 kali dalam setahun. (Foto: Achmad Fazeri/Ketik.co.id) Watermark Ketik
Sunari hendak memasukan traktor listrik ke dalam Gudang Kelompok Tani Tulodo Markayo di Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Selain memberikan bantuan traktor listrik melalui program Tanggung Jawab Sosial serta Lingkungan (TJSL), PT PLN (Persero) juga menyediakan jaringan listrik sawah untuk pengairan di Desa Tlogoweru tahun 2022. Berkah pengairan tersebut, para petani bisa memanen padi 2 kali dalam setahun. (Foto: Achmad Fazeri/Ketik.co.id)
Thumbnail Pengendara sepeda motor melintasi Gapura Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Tlogoweru dikenal masyarakat luas sebagai desa wisata edukasi yang mengembangkan burung hantu (Tyto Alba) untuk mengatasi serangan hama tikus perusak lahan pertanian. Luas desa ini mencapai 291,065 Ha terdiri atas tanah sawah 144,922 Ha, tanah tegalan (bedengan) 61,779 Ha, tanah pemukiman 62,110 Ha, serta tanah lainnya mencapai 21,033 Ha. (Foto: Achmad Fazeri/Ketik.co.id) Watermark Ketik
Pengendara sepeda motor melintasi Gapura Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Tlogoweru dikenal masyarakat luas sebagai desa wisata edukasi yang mengembangkan burung hantu (Tyto Alba) untuk mengatasi serangan hama tikus perusak lahan pertanian. Luas desa ini mencapai 291,065 Ha terdiri atas tanah sawah 144,922 Ha, tanah tegalan (bedengan) 61,779 Ha, tanah pemukiman 62,110 Ha, serta tanah lainnya mencapai 21,033 Ha. (Foto: Achmad Fazeri/Ketik.co.id)
Tombol Google News

Tags:

Traktor Listrik Desa Tlogoweru Kecamatan Guntur Kabupaten Demak PT PLN Persero