KETIK, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus berkomitmen meningkatkan perekonomian nasional melalui penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Dukungan yang diberikan tidak hanya sebatas pada bantuan pembiayaan namun juga bantuan ekspor untuk memperluas pasar ke kancah global. Melalui Plprogram BRI UMKM Export pelaku UMKM diberikan dukungan guna meningkatkan kapasitas produksi, memperluas jaringan pemasaran, dan menembus pasar internasional.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi menjelaskan bahwa pameran ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang BRI untuk memperkuat UMKM Indonesia di kancah global.
Melalui BRI UMKM Export, BRI tidak hanya sekadar menjadi penyedia modal, tetapi juga mitra strategis bagi UMKM untuk bertransformasi menjadi pemain global.
"Kami tidak hanya memberikan akses pembiayaan, tetapi juga memfasilitasi pelatihan, pendampingan, dan jaringan ekspor," jelasnya Hendy, Selasa 8 April 2025.
Salah satu contoh nyata keberhasilan program ini adalah Gelap Ruang Jiwa, sebuah bisnis aksesori kriya yang didirikan oleh Runa pada 2019. Terinspirasi dari pengalamannya menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB), Runa mengembangkan produk aksesori berbahan dasar unik seperti perunggu, sampah plastik daur ulang, dan sisa kabel.
"Kami memulai dengan koleksi pertama di tahun yang sama, dan kini produk kami sudah memiliki ciri khas berupa desain abstrak dan tekstur yang kuat," ujar Runa.
Runa menambahkan bisnis yang digelutinya saat ini berhasil mencapai omset bulanan antara Rp80 juta hingga Rp200 juta. Dengan harga item yang bervariasi antara Rp 300 ribu hingga Rp 3 juta, produk yang dijual dapat disesuaikan dengan kebutuhan para pembeli.
"Tntangan utama yang dihadapi adalah menjaga kualitas produksi karena setiap produk dibuat secara handmade dengan tingkat presisi tinggi," tambahnya.
Meski belum melakukan ekspor secara resmi, Gelap Ruang Jiwa telah menarik minat pembeli dari Singapura dan Malaysia. Keikutsertaan mereka dalam BRI UMKM EXPO(RT) 2025 menjadi langkah strategis untuk memperluas jaringan bisnis sekaligus mendapatkan pelatihan ekspor.
"Kami berharap bisa meningkatkan kapasitas produksi sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi perajin lokal," pungkasnya. (*)