KETIK, BANDUNG – Angka buta aksara Al-Qur'an di Indonesia masih tinggi, dengan penelitian Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta (2024) mengungkap sekitar 72,25% umat Islam belum mampu membaca Al-Qur'an dengan baik.
Bupati Bandung Dadang Supriatna berkomitmen untuk memberantas buta aksara dan buta baca Al-Qur'an, dengan berbagai program seperti insentif guru ngaji dan pendidikan muatan lokal mengaji dan menghafal Al-Qur'an.
Bupati Bandung menandaskan di era modern ini tidak boleh lagi ada buta huruf, apalagi buta terhadap aksara Arab utamanya Al-Qur'an.
"Oleh karena itu, saya menghimbau kepada seluruh orang tua agar membimbing anak-anaknya untuk belajar membaca dan memahami Al-Qur'an," tandas bupati saat Peringatan Nuzulul Qur'an di Masjid Al Fatir Rumah Dinas Bupati Bandung, Soreang, Minggu (16/3/2025) malam.
Bupati Bandung menyatakan Pemkab Bandung telah menetapkan program prioritas, yaitu pemberian insentif guru ngaji, serta memasukan pembelajaran membaca dan menghafal Al-Qur'an dalam muatan lokal kurikulum pendidikan di tingkah SD dan SMP.
"Harapannya, seluruh siswa SD-SMP di Kabupaten Bandung mampu membaca dan menghafal Al-Qur'an dengan baik," ucapnya.
Melalui program ini, Kang DS ingin menciptakan generasi Qur'ani yang tidak hanya cerdas intelektual, tetapi juga memiliki akhlak yang baik, berkarakter dan berlandaskan nilai-nilai agama dalam setiap aspek kehidupan.
"Para guru ngaji pun diharapkan dapat lebih fokus dan semangat dalam membimbing generasi muda, agar tumbuh menjadi insan yang berilmu, beriman dan bertakwa," imbuh Kang DS.
Melalui peringatan Nuzulul Qur'an ini, Bupati Bedas ini berharap semakin mencintai Al-Qur'an, membacanya, memahami kandungannya, dan mengamalkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari.
Bupati Kang DS mengajak seluruh kaum muslim di Kabupaten Bandung, untuk menanamkan kembali pemahaman yang benar tentang Al-Qur'an.
"Lalu kita terapkan nilai-nilainya dalam kehidupan kita dengan penuh kesadaran dan kesungguhan. Semoga dengan ini, kita dapat mewujudkan masyarakat yang agamis serta berkontribusi dalam membangun Kabupaten Bandung yang lebih Bedas, maju, berkelanjutan menuju Indonesia Emas," harapnya.
Sementara itu Ketua Lembaga Pembelajaran Qiroatil Qur’an (LPQQ) Jawa Barat, KH. Tata Mochammad Tasdiq menyatakan, LPQQ terus berupaya untuk menekan angka buta aksara Al Quran. Salah satunya adalah dengan terus mengembangkan Kelompok Belajar Mengajar Al Quran (KBMA) LPQQ.
"LPQQ akan terus berupaya untuk menekan angka buta aksara Al Quran. Kita berusaha terus mengembangkan KBMA se-Jawa Barat. Alhamdulillah saat ini sudah tersebar di tiap-tiap kota kabupaten sebanyak 1.250 KBMA," ujar Tata. (*)