KETIK, JEMBER – Dalam kesempatan konferensi pers di Kantor Pemkab Jember, Senin malam, 11 Maret 2025 kemarin. Bupati Jember Muhammad Fawait menyampaikan tentang progres dan program kerjanya yang akan dilakukan 100 hari ke depan.
Dalam acara itu, diketahui Bupati Fawait tampak didampingi Ketua DPRD Ahmad Halim, Sekretaris Tim Sukses Pilkada 2024 Dima Ahyar, dan 13 orang pejabat daerah.
Diantaranya, Pelaksana Harian (Plh.) Sekretaris Daerah Arief Tjahjono, Kepala Bagian Tata Pemerintahan Ervan Setiawan, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan Imam Sudarmaji, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Yuliana Harimurti, dan Kepala Bagian Organisasi Agustin Eka Wahyuni.
Selain itu hadir pula Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Suko Winarno, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Rachman Hidayat, Kepala Dinas Kesehatan Hendro Sulistijono, dan Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Jupriono.
Ada pula Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Pendapatan Daerah Achmad Imam Fauzi, Kepala Bagian Hukum Achmad Zaenurrofik, Inspektur Ratno Cahyadi Sembodo, serta Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Bobby Arie Sandi.
Terkait hal itu, Bupati Fawait juga menyampaikan soal keharmonisan antara Eksekutif - Legislatif. Terlebih dalam proses dan progres kerja 100 hari ke depan.
"Maka saya segera berkomunikasi dengan Pak Ketua DPRD untuk bisa mempercepat anggaran APBD perubahan tahun 2025. Sehingga kami bisa mulai melakukan visi-misi kami yang terkait kebijakan anggaran di tahun ini. Jadi jangan khawatir, jalan tetap menjadi prioritas kami, jalan, kesehatan, pendidikan itu menjadi prioritas kami," ujar Fawait saat menyampaikan di hadapan para wartawan.
"Soal realokasi anggaran sudah dilakukan dan sedang berproses. Bukan refocusing, tapi efisiensi dan tidak akan terlalu panjang, tidak akan terlalu pendek, akan indah pada waktunya," sambungnya.
Namun demikian, dalam kegiatannya itu tidak tampak Wakil Bupati Jember Djoko Susanto. Diketahui hal itu, juga tampak sama seperti yang terjadi saat agenda-agenda bupati lainnya.
Diantaranya saat Apel Perdana di depan Kantor Pemkab Jember, Pawai Budaya saat Bupati Fawait akan masuk ke Pendapa Wahyawibawagraha, dan juga kegiatan apel pengecekan armada kendaraan di lingkungan Pemkab Jember, beberapa waktu lalu.
Namun demikian, Fawait menepis anggapan kurang harmonis. "Kalau ke Pak Wabup kenapa kok tidak nanya: 'kok gak kelihatan Gus Fawait?'." katanya dengan tersenyum.
"Namanya juga Bupati dan Wakil. Coba Anda lihat di Jawa Timur. Ketika Ibu Gub datang ke paripurna, Pak Wagub datang ke acara lain. Itu namanya produktif. Namanya bupati dan wakil saling mengisi. Kami bukan manten (pengantin) yang harus bareng-bareng terus, bergandengan tangan. Jelas ya?" kata Fawait.
Dengan banyaknya program dan progres kerjanya untuk 100 hari ke depan. Bupati Fawait juga berkomitmen menegaskan pembagian tugas antara bupati dan wabup sebagaimana yang diatur dalam undang-undang.
"Kita kembali kepada undang-undang, dan saya merasa bupati dan wakil bupati adalah satu kesatuan. Jadi kita kembalikan kepada undang-undang yang berlaku. Begitu ya kawan-kawan? Jangan suka mancing," ujarnya dengan kembali melempar senyuman.
"Justru ini hadir Ketua DPRD Jember sebagai bentuk komitmen bahwa Jember hari ini kondusif. Pemerintahan Kabupaten Jember yang terdiri atas eksekutif dan legislatif kompak dan insyaallah ini akan membuat iklim investasi semakin baik," imbuhnya. (*)