Bupati Fawait Akan Terbitkan SE, Study Tour Sekolah Cukup di Jember: Bukan Larangan, Untuk Tingkatkan Pariwisata

7 Mei 2025 16:12 7 Mei 2025 16:12

Thumbnail Bupati Fawait Akan Terbitkan SE, Study Tour Sekolah Cukup di Jember: Bukan Larangan, Untuk Tingkatkan Pariwisata
Bupati Jember, Muhammad Fawait dalam jumpa pers terkait sejumlah kebijakan, diantaranya soal study tour sekolah agar cukup di Jember saja. (Foto: Atta/ Ketik.co.id)

KETIK, JEMBER – Pemkab Jember akan mengeluarkan kebijakan baru terkait studi tour bagi sekolah. Kebijakan baru tersebut dituangkan bupati Jember, Muhammad Fawait dalam surat edaran (SE) yang isinya kegiatan 'Study Tour' ataupun 'Field Trip' agar dilakukan di wilayah Kabupaten Jember, tidak perlu sampai keluar daerah.

Hal itu diungkapkan dalam kegiatan konferensi pers "Pro Gus'e 100 Program dan Progres 100 Hari Kerja Gus Bupati Jember" yang digelar di Aula Kantor Dispendukcapil Jember Jalan Jawa, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Rabu, 7 Mei 2025 malam.

Himbauan terkait kegiatan studi lapangan di luar sekolah ini, menurut Fawait bertujuan untuk meningkatkan pariwisata di Jember, serta agar tidak memberatkan orang tua wali murid.

"Untuk meningkatkan pariwisata di Kabupaten Jember. Kami akan keluarkan surat edaran, kepada seluruh sekolah-sekolah yang atas persetujuan orang tua masih melakukan (kegiatan) study tour atau field trip, apapun namanya. Untuk dilaksanakan (di wilayah) Kabupaten Jember. Jadi kami tidak menganjurkan keluar dari Jember," kata Fawait saat menyampaikan hal itu di kegiatan Konferensi Pers.

"Tentu kegiatan study tour atau field trip ini, tidak boleh memberatkan pihak orang tua. Tidak boleh, wali murid (maupun) wali santri. Insyaallah Kabupaten Jember, punya tempat-tempat yang sesuai dengan tujuan Study Tour dan Field Trip," sambungnya.

Terkait hal itu, Fawait menyampaikan bentuknya adalah himbauan. Dengan diterbitkannya SE tentang kegiatan studi lapangan itu.

"Tidak ada (maksud) larangan, dari apa yang saya sampaikan. Karena saya juga baru menjabat. Ini adalah arahan," ucapnya.

"Tidak perlu jauh-jauh, karena Jember saya pikir sudah cukup. Kegiatan study tour atau field trip ini, banyak sekali tempat yang bisa didatangi. Contoh di Puslit (pusat penelitian) kopi dan kakao, atau mungkin field trip di Bulog. Supaya mengajarkan siswa melihat, bagaimana beras itu atau penyerapan gabah itu. Hari ini ada kebijakan untuk diserap oleh bulog dan lain sebagainya," sambungnya menjelaskan.

Terkait kegiatan studi lapangan itu, menurut pria yang juga mantan anggota DPRD Provinsi Jatim itu, dapat lebih memberikan manfaat untuk pendidikan.

"Jangan cuma dilihat sebagai kegiatan berwisata, tapi juga ada proses-proses pembelajaran," tandasnya.

"Kegiatan study tour ataupun field trip, kalaupun butuh. Tetap kebutuhannya adalah terjangkau," imbuhnya.

Terpisah, menanggapi rencana penerbitan SE tentang kegiatan Study Tour ataupun Field Trip yang disampaikan Bupati Fawait. 

Salah seorang Wali Murid siswa kelas 5 SD swasta di Jember Intan Permana mengatakan, langkah yang dilakukan bupati bisa diterima.

"Tapi kalau hanya di Jember, kegiatan apa yang bisa dilakukan? Yang disampaikan bupati itu katanya ke Puslit Kakao, mau naik kereta kelinci saja? Terus ke Bulog. Lah ngapain ke sana? Ada juga mungkin Jember Mini Zoo apa yang bisa dilakukan. Tempat pembelajaran di luar yang berkaitan dengan wisata tentunya, kan manfaatnya banyak, belajar juga sekaligus refreshing. Terlebih anak-anak SD yang mereka bermain juga belajar bersama dengan teman-temannya menjalin sosial yang baik," ujar Intan.

"Kalaupun pemerintah punya kebijakan, ya lengkapi juga fasilitasnya dan juga tempat wisata yang juga untuk belajarnya. Misal di Jatim Park Batu, di sana ada saran edukasi dan wisata. Momen field trip di sekolah anak saya, ada anak yang kurang mampu dibantu sesama wali murid, jadi anak-anak berkegiatan bersama. Coba seperti apa SE itu nanti akan diterbitkan, masuk akal gak," sambungnya.

Tombol Google News

Tags:

Bupati Jember Muhammad Fawait Study tour