KETIK, SLEMAN – Pemkab Sleman terus berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya, terutama dalam hal kesehatan dan pendidikan. Termasuk melakukan pencegahan stunting di Kabupaten Sleman.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mendukung program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) yang digagas oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga).
Kunjungan Kerja Kemendukbangga/BKKBN RI di Kabupaten Sleman pada Rabu 11 Juni 2025 di Hotel Prima SR dan wilayah Kapanewon menjadi momentum penting dalam upaya penanggulangan stunting di wilayah tersebut.
Menteri Kemendukbangga / BKKBN RI, Wihaji diwakili Inspektur Utama Kemendukbangga / BKKBN, Ucok Abdulrauf Damenta beserta Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Kemendukbangga / BKKBN Bonivasius Prasetya Ichtiarto disambut secara langsung Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X dan Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa beserta Kepala BKKBN DIY Mohamad Iqbal Apriansyah.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengucapkan selamat datang sekaligus berterimakasih atas kunjungan Kemendukbangga / BKKBN RI dalam upaya mendukung Upaya Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) di Kabupaten Sleman.
"Tentunya kami juga mengapresiasi BKKBN yang telah menginisiasi Genting sebagai salah satu Quick Wins," ujar Wabup Sleman Danang Maharsa.
Menurut Danang, Stunting menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang menjadi perhatian nasional, karena dampaknya terhadap kualitas SDM di masa depan sangat berpengaruh penting.
Hasil pemantauan gizi melalui ePPGBM, Prevalensi Stunting Kabupaten Sleman tahun 2024 sebesar 4,41% lebih rendah dibandingkan tahun 2023 sebesar 4,51%.
"Pemerintah Kabupaten Sleman berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan program GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting). TPPS Sleman sudah berkoordinasi dengan TJSP (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan), agar dapat menjadi mitra kami dengan menjadi Orang Tua Asuh dalam program Genting di Sleman," bebernya gamblang
Sementara itu, Inspektur Utama Kemendukbangga / BKKBN Ucok Abdulrauf Damenta dalam agenda Internalisasi Peta Jalan Pembangunan Kependudukan 2025-2029 mengatakan diperlukan kebijakan kependudukan yang komprehensif.
"Hal ini sekaligus dalam rangka menyongsong bonus demografi, menghadapi aging population dan menyelesaikan isu-isu kependudukan lainnya serta dalam upaya mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045," ucapnya. (*)