KETIK, JAKARTA – Kehadiran pemain baru di bidang kecerdasan buatan membuat heboh jagat maya, DeepSeek, model kecerdasan buatan (AI) dari China datang sebagai pesaing kuat ChatGPT buatan perusahaan asal Amerika Serikat (AS) OpenAI.
DeepSeek hadir dengan berbagai keunggulan yang tidak dimiliki oleh ChatGPT. Seperti biaya operasional yang jauh lebih rendah dan teknologi open-source, DeepSeek mampu menarik perhatian global sebagai alternatif yang lebih hemat untuk pengguna pribadi maupun bisnis.
Dilansir dari Reuters, sejak kemunculannya DeepSeek berhasil menduduki peringkat teratas di App Store AS dengan 2 juta unduhan.
Dalam pengembangannya untuk model DeepSeek R1 biaya yang dikeluarkan diklaim kali lebih murah daripada model OpenAI dari ChatGPT milik AS. Keunggulan yang dimiliki DeepSeek tidak hanya terbatas pada harga yang murah, tetapi juga performa yang mumpuni untuk penggunaan pribadi maupun bisnis.
Kehadiran DeepSeek yang cukup fenomenal ini tentu saja menarik perhatian banyak orang, tidak terkecuali Presiden AS, Donald Trump. Dirinya bahkan sempat memuji kemampuan DeepSeek besutan perusahaan asal China tersebut.
Tidak hanya itu, dibalik kehadiran DeepSeek yang cukup menyita perhatian, Donal Trump juga mengingatkan kehadiran DeepSeek juga merupakan ancaman serius bagi industri artificial intelligence (AI).
"Pelepasan AI DeepSeek dari sebuah perusahaan Tiongkok harus menjadi peringatan bagi industri kita bahwa kita harus fokus pada persaingan untuk menang," ucap Trump di AS pada Senin, 27 Januari 2025.
"Karena kita punya ilmuwan-ilmuwan terhebat di dunia. Bahkan para pemimpin Tiongkok mengatakan hal itu kepada saya," pungkasnya.
Kehadiran DeepSeek yang berhadapan langsung dengan ChatGPT tentu membuka mata banyak pihak, jika persaingan di dunia AI akan membuka peluang inovasi yang lebih inklusif.(*)