KETIK, SURABAYA – Bercerita tentang kisah nyata yang pernah terjadi di Trenggalek pada tahun 2010, film 'Sinden Gaib' karya sutradara Faozan Rizal ini menyajikan tontonan yang bukan hanya sekedar menakutkan, tetapi juga penuh dengan kearifan lokal yang sarat dengan pesan pesan bijak.
Bercerita tentang sosok Ayu yang mengalami kejadian gaib pasca melakukan proses syuting untuk keperluan dokumenter tarian Turonggo Yakso di Trenggalek, Jawa Timur. Film ini bisa menjadi pembelajaran bagi penonton agar selalu menjaga tata krama ketika berkunjung ke suatu tempat baru, sehingga hal-hal yang bisa memunculkan risiko bisa dihindari.
Produser film Sinden Gaib Chand Parwez Servia mengatakan dirinya percaya cerita-cerita yang memiliki nilai lokalitas kedaerahan juga punya relevansi bagi penonton luas, terutama lewat genre horor.
"Film “Sinden Gaib” ini dibuat berdasarkan kisah nyata yang ada di Trenggalek, Jawa Timur, yang terjadi pada 2010 dan sempat viral pada 2019. Sehingga saya yakin akan banyak penonton yang relate dengan film ini," jelasnya.
Sementara ditemui di kesempatan yang sama sang pemeran tokoh utama Ayu yakni Sara Fajira mengungkapkan melalui kisah nyata yang dihadirkan banyak pelajaran yang bisa diambil, terutama terkait tradisi dan kebudayaan lokal yang harus dihormati.
Berbicara tentang tingkat kesulitan selama proses syuting film ini, wanita asal Surabaya tersebut menuturkan jika dalam film ini dirinya harus bergonta-ganti peran antara Ayu yang waras, dan Ayu yang kesurupan. Hal ini disebutnya memiliki kesulitan tersendiri.
"Belum lagi saya harus belajar nyinden ya, ini sinden yang asal Banyuwangi dan itu berbeda dengan sinden di daerah Jawa lainnya," tutur Sara saat menghadiri acara nonton bersama di Royal Plaza, Jumat, (23/2/2024)
Lebih lanjut, hadir pula sosok Ayu yang kisahnya diceritakan dalam film Sinden Gaib ini. Dirinya merasa senang sekali kisahnya bisa diangkat ke layar lebar dan juga bisa berbagi cerita dengan banyak orang.
Sembari menyapa para penonton, Ayu bercerita jika sebelum diangkat ke layar lebar dirinya meminta izin terlebih dahulu dengan sosok yang merasukinya yaitu Mbah Sarinten. Setelah mendapatkan izin barulah proses syuting bisa dilaksanakan.
"Jadikan film ini menceritakan kisah saya yang dirasuki oleh Mbah Sarinten. Jadi sebelumnya minta izin dulu dan alhamdulillah diberikan izin," katanya.(*)
