KETIK, TERNATE – Jelang perhelatan Musyawarah Daerah (Musda) VI Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI Maluku Utara, salah satu pengusaha muda, Firdaus Amir mendeklarasikan diri untuk maju menjadi bakal calon ketua umum.
Deklarasi itu disampaikan Muhammad Adha, Juru Bicara Firdaus Amir, dalam konferensi pers di Batik Cafe, Rabu, 11 Juni 2025. Jumpa pers tersebut turut dihadiri sejumlah tim pemenangnya.
"Kami ini punya niatan untuk terlibat dalam pertarungan nanti di musyawarah daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Provinsi Maluku Utara," ujar Adha.
Firdaus Amir, lanjut Adha, merupakan sosok pengusaha muda yang memiliki semangat menghadirkan inovasi dan layak dijagokan pada Musda nanti.
"Semoga awal yang baik ini bisa direstui dan didukung oleh seluruh teman-teman pengusaha muda," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Firdaus Amir menegaskan motivasinya bertarung sebagai bakal calon Ketum HIPMI Malut murni karena ingin memajukan provinsi tersebut melalui pengembangan semangat kewirausahaan di kalangan anak muda.
Firdaus Amir yang merupakan pebisnis Software Development menilai, minat berbisnis kalangan muda di Maluku Utara masih belum tumbuh dengan baik. Karena itu, ia menyatakan perlu ada kolaborasi guna membangkitkan semangat wirausaha bagi kalangan anak-anak muda.
"Saya terlahir dari keluarga yang kurang mampu, saya menginginkan anak muda mempunyai hak yang sama dalam menyongsong masa depan yang lebih baik, khususnya teman-teman BPC dan anak-anak muda di Maluku Utara pada umumnya," papar Firdaus.
Ia mengaku telah menyiapkan sejumlah program yang akan dicanangkan jika nanti terpilih. Salah satunya yakni kolaborasi BPD HIPMI Maluku Utara dengan BPC HIPMI kabupaten/kota, terutama dalam hal pemanfaatan dan perampungan data potensi perikanan di Provinsi Maluku Utara sebagai prioritas
Dengan data tersebut, HIPMI dapat mengukur sejauh mana potensi perikanan ini bisa digarap untuk pemenuhan pasar, terutama suplai ke industri tambang, seperti PT IWIP di Halmahera Tengah.
Firdaus juga menegaskan komitmennya untuk berkolaborasi dengan BPC HIPMI kabupaten/kota di Maluku Utara.
"Sekarang ini ikan-ikan itu bukan dari Maluku Utara tapi dari daerah lain. Ini yang coba saya berinovasi agar kerja sama melalui BPC bisa menghimpun hasil-hasil nelayan yang ada di kabupaten kota supaya kita bisa tahu kapasitas produksi nelayan kita yang ada di Maluku Utara ini seberapa besar," pungkasnya. (*)