KETIK, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) berencana akan melelang sebanyak 887 unit kendaraan operasional.
Kebijakan ini dilakukan untuk mendukung elektrifikasi dengan mengganti kendaraan BBM ke kendaraan listrik.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, untuk langkah awal nantinya dana dari hasil lelang akan digunakan untuk membeli angkutan umum listrik dan motor listrik untuk kendaraan operasional.
"Nanti rencananya kita beli motor listrik untuk operasional Pemkot dan kendaraan umum listrik untuk masyarakat," jelas Eri kepada Ketik.co.id.
Sementara, untuk mobil operasional Pemkot Surabaya akan menggunakan sistem sewa. Hal ini dikarenakan harga mobil listrik yang masih cukup mahal untuk dilakukan pengadaan.
"Dari 887 itu kan rinciannya 875 kendaraan roda 2 dan roda 4 nya ada 12 unit. Jadi memang prioritasnya roda 2 kita ganti listrik semua," tambahnya.
"Kalau mobil kita pakai sewa, karena mobil listrik harganya masih mahal," imbuhnya.
Sementara Wiwiek Widayati Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKAD) Kota Surabaya menuturkan selain untuk mendukung elektrifikasi, pelelangan kendaraan operasional Pemkot Surabaya dilakukan juga karena masa pakai kendaraan tersebut yang sudah berusia 7 tahun.
"Kami sebelumnya sudah melakukan identifikasi, kendaraan mana saya yang sudah waktunya dilelang," tutur Wiwiek, Selasa (12/6/2024).
Proses lelang dapat diikuti oleh masyarakat melalui website Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) di lelang.go.id.
Untuk harga dari masing-masing kendaraan tentu akan mengikuti kondisi kendaraan tersebut. Proses lelang akan berlangsung secara transparan sehingga masyarakat dapat memantau pelelangan tersebut.
“Kami akan terus membuka lelang hingga akhir tahun 2024 atau sampai semua kendaraan laku terjual,” pungkasnya.(*)
