Ekspansi Bisnis ke Tiongkok, Balad Grup Libatkan Ahli untuk Kuasai Pasar

8 Maret 2025 10:52 8 Mar 2025 10:52

Thumbnail Ekspansi Bisnis ke Tiongkok, Balad Grup Libatkan Ahli untuk Kuasai Pasar
Owner Balad Grup HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy, foto bersama dengan orang-orang berilmu (ahli atau pakar) perikanan asal Tiongkok, Sabtu 8 Maret 2025. (Foto: Balad Grup)

KETIK, SITUBONDO – Indonesia, sebagai negara yang terletak di garis khatulistiwa, memiliki keistimewaan berupa kekayaan flora, fauna, dan biota laut yang melimpah.

Salah satu contoh kekayaan tersebut adalah keberadaan lobster atau udang barong, yang menjadi bukti nyata betapa kayanya sumber daya alam Indonesia.

Owner Bandar Laut Dunia (Balad) Grup, HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy, mengatakan China (Tiongkok) memerlukan sekitar 7 miliar ekor lobster setiap tahunnya. Mayoritas disuplai Vietnam, Selandia Baru, Australia, Amerika dan sedikit dari Indonesia.

Menurutnya, China sangat ahli dalam melakukan rekayasa genetika. Sebagai pengusaha perikanan budidaya Indonesia, Ia mencoba menerobos pasar lobster di China. Demi mewujudkan hal itu, sangat penting belajar dari ahli atau pakar perikanan.

“Dan saya merangkul 3 kolega untuk meneguhkan hegemoni pasar di negara China. Seperti, Philip Gu memiliki dua kewarganegaraan, yakni Singapura dan Australia. Dia juga menjadi konsultan perikanan PBB selama 10 tahun dan memiliki perusahaan rumput laut yang IPO di Australia,” terang HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy, Sabtu 8 Maret 2025.

Ia menambahkan, bahwa nilai saham IPO, perusahaan milik Philip Gu naik 8.000 kali lipat pada hari pertama listing dan beberapa hari setelahnya.

“Ahli IPO, saya perlukan untuk membantu perusahaan-perusahaan saya menuju IPO. Sedangkan, ahli Hatchery Lobster dan Rekayasa Genetika Lobster di China yakni Cao Cung alias Cao Yue Ming,” kata Haji Lilur, panggilan akrab HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy.

Ia juga menimba ilmu kepada Lin Li, Dekan Fakultas Zoology, Zhongkai College of Agricultural Engineering (Haizhu Campus). Lin Li, PhD merupakan lulusan Virology, University of Hamburg, Jerman. Selain itu, Director of Chinese Society of Fisheries; Member of Fish Disease Committee of Chinese Fisheries Society; Executive Director of Guangdong Fisheries Society; Member of the Academic Committee of Guangdong Provincial Key Laboratory of Health and Safety Aquaculture.

Lin Li juga anggota dari Academic Committee of Guangxi Key Laboratory of Aquatic Genetics, Breeding and Health Breeding; Member of the Academic Committee of Hubei Engineering Center for Pond Health Breeding; Member of the Academic Committee of the Key Laboratory of Freshwater Fish Breeding and Healthy Culture, Chinese Academy of Fishery Sciences. 

“Bersama tiga koleganya tersebut, maka saya yakin penaklukan Pasar Perikanan Budidaya di Cina tinggal menunggu waktu,” jelas Haji Lilur.

Bandar Laut Dunia Grup (Balad Grup) sedang berbudidaya Lobster, Kerapu, Kerang, Kepiting, Teripang, Anggur Laut, Rajungan, Rumput Laut dan Udang (LOKETARU) di Gugusan Teluk Kangean, Madura, Jawa Timur. Lokasi Budidaya yang dilakukan Balad Grup berada pada area seluas 90.000 Ha. Area 90.000 Ha ini dibagi menjadi beberapa bagian budidaya dengan lokasi budidaya terluas untuk rumput laut 50.000 Ha.

“Sedangkan, lokasi budidaya lobster di 16 teluk seluas 8.000 Ha. Lalu sisanya dibagi secara fungsional pada budidaya LOKETARU lainnya. Jumat Minggu depan saya yakini sebagai puncak dari pencapaian perjalanan usaha perikanan budidaya Balad Grup. Karena pada Jumat 14 Maret 2025 perjalanan usaha perikanan budidaya sudah akan mencapai puncaknya, maka saya akan diam di medsos. Saya tidak akan bercerita lagi soal usaha perikanan budidaya,” ujar Haji Lilur.

Selanjutnya, kata pengusaha Indonesia asal Kabupaten Situbondo ini, akan berbicara ⁠usaha rempah nusantara mendunia.

“⁠Saya akan memulai bisnis rempah-rempah sejak akhir April 2025. Masa transisi dari puncak pencapaian usaha perikanan budidaya selesai, maka saya usaha dagang rempah-rempah Nusantara yang akan diisi dengan cerita ngopi-ngopi di banyak kota, baik di Indonesia maupun kota-kota di belahan dunia,” pungkas Haji Lilur. (*)

Tombol Google News

Tags:

Owner Balad Grup Perikanan Tiongkok Lobster Budidaya Perikanan China Balad Grup