Indonesia berhasil menyegel kuota lolos ronde 4 di Piala Dunia 2026 yang akan diselenggarakan di Amerika Serikat dan Kanada usai mengalahkan China 1-0.
Meskipun tidak diperkuat 5 pemain inti, Patrick Kluivert tampil berani dengan memainkan 4 pemain dari liga 1 sekaligus. Mulai dari Risky Ridho, Yacob Sayuri, Egi Maulana Vikri, dan Ricky Kambuaya.
Penampilan 4 pemain Liga 1 tersebut banyak menuai pujian dari pecinta sepak bola di tanah air. Tak terkecuali sang juru taktik Patrick Kluivert. Selain tampil baik, komunikasi dengan para pemain abroud juga berjalan lancar.
Tak hanya itu. Egi Maulana Vikri, Ricky Kambuaya, dan Yakop Sayuri sering pamer skil dengan pemain atraktif. Bahkan kesalahan passing pun relatif cukup kecil. Terutama Egi Maulana Vikri yang cukup nyetel bersama Ole Romeny.
Kalau boleh jujur, Ricky Kambuaya menjadi aktor penting kemenangan Indonesia melawan China. Aksi individunya di dalam kotak penalti berbuah tendangan penalti. Ole Romeny sukses mengeksekusi tendangan penalti tersebut.
Selain itu ada nama Beckham Putra yang diturunkan di 10 menit terakhir. Penampilannya juga lumayan bagus dan cukup merepotkan pertahanan China. Pemain belakang China pun harus menghentikan laju pemain asal Persib Bandung tersebut dengan permainan kasar.
Dari catatan penampilan para pemain Liga 1 tentu akan menjadi alarm bagi para pemain keturunan untuk berebut tempat di tim inti. Ekstrimnya, Erick Thohir harus meninjau ulang program naturalisasi.
Pendeknya, program naturalisasi tersebut tidaklah harus berkepanjang. Harus ada target hingga kapan program tersebut berlangsung. Karena kualitas pemain keturunan masih bisa dibilang tidak terlalu jauh levelnya dengan para pemain Liga domestik.
Penulis mebayangkan, jika saja ada tim pemandu bakat dari luar negeri, khususnya dari eropa sangatlah mungkin akan ditemukan talenta-talenta berbakat lainnya. Meskipun tidak bisa dibohongi level Liga 1 juga harus ada peningkatan.
Para pemain Liga 1 yang tampil bagus di klubnya ternyata juga linier penampilannya saat memperkuat Timnas Indonesia. Tentu masih banyak pemain-pemain lain terpantau atau mungkin saja Patrick Kluivert belum jatuh cinta.
Atau juga memang kalah bersaing dengan pemain lain. Tapi penampilan ciamik para pemain Liga 1 semalam tentu akan menjadi motivasi para pemain Liga 1 untuk meningkatkan kualitas agar bisa berseragam Timnas.
Masih banyak pemain Liga 1 yang punya peluang bersaing di Timnas. Sebut saja Malik Risaldi (Persebaya), Edo Febriansyah (Persija), Dony Tri Pamungkas (Persija), dan Yance Sayuri (Malut United).
Mungkin yang harus jadi perhatian para pemain Liga 1 adalah soal fisik jika harus bersaing dengan pemain keturunan. Ini merupakan pekerjaan rumah bagi klub masing-masing.
Penulis menyakini jika para pecinta sepak bola di tanah air mulai percaya akan kualitas pemain Liga 1. Tinggal bagaimana kebijakan PSSI, mempertahankan program naturalisasi atau optimalisasi pemain lokal. Bravo sepak bola Indonesia.
*) Agus Riyanto merupakan jurnalis senior Ketik.co.id dan pecinta sepak bola
**) Isi tulisan di atas menjadi tanggung jawab penulis
***) Karikatur by Rihad Humala/Ketik.co.id
****) Ketentuan pengiriman naskah opini:
- Naskah dikirim ke alamat email [email protected].
- Berikan keterangan OPINI di kolom subjek
- Panjang naskah maksimal 800 kata
- Sertakan identitas diri, foto, dan nomor HP
- Hak muat redaksi.(*)