KETIK, BONDOWOSO – Sejumlah kekurangan dan evaluasi menjadi dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 lalu, menjadi perhatian Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bondowoso.
Hal itu mengemuka dalam evaluasi sosialisasi dan pendidikan pemilih Pilkada Serentak 2024 yang digelar di Hotel Grand Padis, Rabu (22/1/2025).
Menurut Divisi Sosial Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Bondowoso, Mohammad Makhsun, tujuan kegiatan tersebut dilakukan untuk mengetahui efektivitas sosialisasi dan pendidikan politik yang sudah dilakukan oleh KPU selama ini.
"Sekaligus untuk memotret titik mana saja kekurangan yang harus diperbaiki," ujarnya.
Karena itulah, kata Makhsun, dibutuhkan koreksi dari banyak pihak, baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan pesta demokrasi.
" Mulai dari perencanaan sampai menjelang hari H, " lanjut Makhsun.
Mantan komisioner Bawaslu tersebut juga mengatakan, sosialisasi hanya memiliki jangkauan jangka pendek dibanding pendidikan politik.
Ia pun mencontohkan, dalam pelaksanaan kurikulum merdeka belajar di tingkat SMA. Melalui program P5 yang salah satunya terdapat tema suara demokrasi.
"Nah pada momen itu bisa kita sisipkan," katanya.
Terkait hal tersebut, ia juga berharap dapat bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat dalam hal ini Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) yang bisa dikolaborasikan.
Bahkan dari sisi pendekatan lain, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Bondowoso juga turut memberikan atensi terkait pemilihan pemimpin di Bumi Ki Ronggo.
" Jadi dalil yang mengatakan bahwa memilih pemimpin wajib itu perlu kita sampaikan " tutupnya. (*)