KETIK, SURABAYA – Sebanyak 530 Pramuka Penggalang dari Gugus Depan se-Kota Surabaya turun tangan langsung dalam aksi penghijauan bertajuk Galang Bakti Lingkungan 2025 Taman Hutan Raya, Balas Klumprik dan Sentra Kuliner Sumur Welut, Surabaya, Sabtu 24 Mei 2025.
Eri Irawan Wakil Ketua Bidang Lingkungan Hidup Kwarcab Pramuka Surabaya dalam sambutanya saat pembukaan acara menyebut tema “Bakti Pramuka untuk Bumi, Hijau Kotaku, Sehat Lingkunganku” sangat tepat apalagi cuaca belakangan ini sangat ekstrim.
"Sehingga melalui penanam pohon mampu meredam atau mengurangi pemanasan global," ujar pria yang juga Ketua komisi C DPRD Surabaya itu.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kepedulian terhadap lingkungan bisa dimulai sejak dini. Para peserta yang mayoritas merupakan siswa Sekolah Dasar, tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan mulai dari pengenalan jenis tanaman, teknik penanaman, hingga praktek langsung di lokasi.
“Tujuan kegiatan ini bukan hanya menanam pohon, tetapi juga menanamkan nilai cinta lingkungan sejak dini,” ujar Ketua Panitia, Rakhmad Kohar.
Penanaman bersama para pimpinan Kwarcab Surabaya bersama peserta Galang Bakti Lingkungan. (Foto: Sutejo/Ketik.co.id)
Ia menambahkan, peserta juga dibekali pengetahuan oleh narasumber dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya, tentang tanaman lindung, produktif, hingga tanaman musiman seperti cabai, tomat, dan terong.
Sekitar 1.000 lebih bibit pohon ditanam dalam kegiatan ini, termasuk mangga, jambu, serta tanaman musiman cabe, tomat dan terong. Tak hanya itu, sebagian bibit tanaman juga diberikan kepada peserta sebagai oleh-oleh edukatif untuk ditanam di rumah atau sekolah masing-masing.
Kegiatan yang berlangsung dari pagi hingga sore ini diawali dengan upacara pembukaan yang dihadiri langsung Ka Kwarcab Surabaya, perwakilan Dinas Pendidikan, Dispora, DKPP, dan DLH Kota Surabaya.
Penanaman pohon produktif dilakukan secara bersama di Sentral Wisata Sumur Welut Surabaya. (Foto: Sutejo/Ketik.co.id)
Setelah itu, peserta mengikuti sesi edukasi lingkungan, praktik menanam, hingga puncaknya penanaman massal secara serentak yang ditandai dengan penanaman simbolis oleh Ketua Kwartir Cabang.
“Semoga langkah kecil ini bisa menjadi gerakan besar yang berdampak panjang bagi lingkungan kita,” harap Sutejo, Sekretaris Panitia.
Kegiatan ditutup oleh Satrio Budianto, Kepala Pusdatin Kwarcab Surabaya. Dia menyampaikan, kegiatan ini tidak berhenti sampai disini, tetapi nantinya bisa menambahkan di rumah atau gudep masing masing.(*)