KETIK, JEMBER – Bertepatan dengan Hari Ekonomi Kreatif Nasional (Hekrafnas), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan perayaan perdana di Gedung Sapta Pesona, Jakarta pada Selasa (24/10/2023),
Penetapan dan Perayaan Hekrafnas dilakukan selama 18 bulan lebih. Penanggung jawab tim kerja mengawal agenda ini dari mulai inisiasi, penyusunan naskah akademik, audiensi, RDPU bersama Komisi X DPR RI, sosialisasi, Rembuk Nasional Pelaku Ekraf, Penandatanganan Keputusan Menteri (Kepmen) hingga tanggal 24 Oktober dinobatkan sebagai Perayaan Hari Ekonomi Kreatif Nasional.
Perayaan ini dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, legislatif, seniman, pemerintah daerah, asosiasi pelaku ekraf, serta perwakilan dari 17 sub sektor ekonomi kreatif.
Peringatan Hekrafnas perdana dilaksanakan secara hybrid dan dirayakan secara serentak di berbagai kota/kabupaten. Ini menjadi awal baru hadirnya perhatian serius pemerintah kepada para pelaku ekonomi kreatif sebagai penyumbang PDB terbesar ke-3 terhadap ekonomi nasional.
Perayaan Hekrafnas oleh DPC Gekrafs Jember (24/10/2023) (Foto: Fenna/Ketik.co.id)
Dalam sambutannya, Sandiaga Uno mengatakan bahwa Hekrafnas merupakan momentum untuk mengapresiasi dan mendorong perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Ia juga berharap agar Hekrafnas dapat menjadi sarana untuk mempromosikan potensi ekonomi kreatif Indonesia ke dunia internasional.
“Hekrafnas ini adalah momentum untuk kita semua untuk merayakan geliat ekonomi kreatif di Indonesia,” ujar Sandiaga Uno.
Menteri Parekraf mengajak para pelaku ekraf bersama-sama mendorong perkembangan ekonomi kreatif Indonesia agar dapat menjadi salah satu pilar pertumbuhan ekonomi nasional. “Membuka peluang usaha dan lapangan kerja seluas-luasnya, Ekonomi Kreatif Bangkit Indonesia Maju!”, seru Sandiaga Uno.
Sementara, Ketua Umum Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) Jember, Achmad Fauzi menyambut positif perayaan Hekrafnas. Anggota Gekrafs Jember berkumpul mengikuti kegiatan perayaan melalui sambungan Zoom meeting.
Fauzi, sapaan akrabnya, melihat sektor ekonomi kreatif di Jember memiliki potensi yang sangat besar. Terlebih Pemkab Jember yang terus menyelenggarakan banyak event yang melibatkan para pelaku ekonomi kreatif.
“Di samping itu, perlu ada pemetaan yang kuat untuk memaksimalkan peluang dan skill sumber daya manusia ekraf di Jember. Terutama yang belum tersentuh banyak di sektor games, aplikasi, desain interior,” papar Fauzi.
Menurutnya, euforia perayaan hanya dirasakan Gekrafs Jember saja. Fauzi berharap nantinya ada kegiatan atau event untuk mempromosikan geliat ekonomi kreatif di Jember.
“Apalagi ekraf di Jember ini jarang tersentuh, harapannya insan ekraf bisa mendapatkan perhatian lebih,” pungkasnya.
Dalam kesempatan ini, para pelaku ekraf menyepakati bahwa Indonesia Emas 2045 akan terwujud jika bangsa ini menjadikan sektor ekonomi kreatif sebagai arus utama pembangunan nasional.
Melalui pengembangan ekosistem ekonomi kreatif yang memberikan nilai tambah pada produk ekonomi kreatif yang berdaya saing tinggi, mudah diakses, dan terlindungi secara hukum.(*)