KETIK, SLEMAN – Bupati Sleman Harda Kiswaya menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan perajin batik dan lurik lokal. Untuk itu dirinya dan Wabup Sleman Danang Maharsa terus berupaya mengembangkan batik dan lurik produk perajin Sleman agar semakin dikenal luas.
Menurut Bupati Harda, Rabu 14 Mei 2025, Pemkab Sleman melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman saat ini membina 268 perajin batik. Mereka terdiri dari pembatik berkelompok dan pembatik mandiri. Serta membina perajin tenun/lurik Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang sebagian besar berada di wilayah Sleman Barat. Adapun jumlahnya sekitar 384 pengrajin tenun. Dengan rincian perajin lurik 13 orang dan perajin tenun stagen sebanyak 371 orang.
Harda menginginkan batik dan lurik karya perajin lokal menjadi produk unggulan Kabupaten Sleman yang dipakai dengan penuh kebanggaan baik oleh ASN, Kalurahan maupun masyarakat umum.
"Kami berharap para ASN benar benar menggunakan produk batik dan lurik hasil karya pengrajin Sleman. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan pengrajin," pinta mantan Sekda Sleman ini.
Inginkan Motif Baru
Selain itu Harda juga menegaskan, batik yang digunakan oleh ASN dan Kalurahan adalah batik cap, batik tulis atau kombinasi cap dan tulis bukan kain bermotif batik atau printing.
"Sebagian besar perajin menginginkan batik motif baru unggulan kabupaten Sleman sebagai ciri khas ikon batik Sleman," ungkapnya.
Untuk itu Harda menyatakan saat ini dirinya tidak menentukan batik bermotif tertentu. Namun yang penting adalah hasil karya orang Sleman.
"Untuk mendorong akselerasi pengembangan batik dan lurik Sleman, maka Pemkab menambah frekuensi dalam penggunaan pakaian dinas. Serta membebaskan kreasi motif batik Sleman," jelasnya.
Diungkapkan, Kabupaten Sleman akan terus mengembangkan produk batik dan lurik dari perajin Sleman. Sehingga dapat menembus pasar nasional, global.
Sedangkan terkait pengembangan kerajinan batik dan lurik lokal tersebut, berbagai kegiatan pembinaan terus dilaksanakan oleh Pemkab Sleman secara berkelanjutan.
"Kami melaksanakan pelatihan teknis batik bagi pemula maupun lanjutan. Bimtek batik tingkat dasar untuk pemula. Bimtek batik tingkat lanjutan berupa bimtek batik tulis, batik warna alam, dan bimtek tenaga cap batik, batik berpola," papar Harda Kiswaya.
Disebutkan pihaknya juga memfasilitasi sertifikasi halal bagi perajin batik Sleman. Baik melalui APBD, DAK maupun kerjasama dengan Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta.
Tidak hanya itu dalam rangka memperingati Hari batik dunia di bulan Oktobe, Pemkab Sleman melaksanakan gebyar batik Sleman dengan kegiatan berupa gelar batik Sleman dan pameran batik Sleman
"Kami juga memfasiilitasi perajin batik Sleman dalam pameran Inacraft dan Kriya Nusa. Mengikutsertakan perajin batik dalam Business matching tahun 2023 dan 2025 sebagai upaya mempertemukan hasil karya perajin batik Sleman dengan OPD, instansi vertical agar dapat digunakan dalam pengadaan barang/jasa pemerintah atau untuk pribadi," jelas Harda KIswaya.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa. (Foto: Fajar Rianto / Ketik.co.id)
Sementara itu Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menambahkan, Pemkab Sleman memfasilitasi promosi produk perajin batik Sleman di galeri Dekranasda dan Galeri Omah Jadah Kaliurang. Pelatihan marketing digital/promosi online. Serta mengadakan workshop Kekayaan Intelektual bagi perajin Batik Sleman.
Sedangkan terkait leberadaan perajin lurik, Pemkab Sleman telah melaksanakan pengembangan desain lurik melalui studi komparasi ke Lombok. Melaksanakan pembinaan produksi bersih untuk proses pewarnaan benang lurik.
Sama dengan perajin batik, Danang menyebutkan Pemkab Sleman juga mengikut sertakan perajin lurik dalam Business matching tahun 2025 sebagai upaya mempertemukan hasil karya perajin lurik sleman dengan OPD, instansi vertical , kalurahan agar dapat digunakan dalam pengadaan barang/jasa pemerintah atau untuk pribadi. Serta memfasilitasi promosi produk perajin lurik sleman di galeri dekranasda dan Galeri Omah Jadah Kaliurang.
Pemkab Sleman terus terus berupaya mengembangkan batik dan lurik produk perajin Sleman agar semakin dikenal luas. (Foto: Prokopim Sleman / Ketik.co.id)
Diungkapkan oleh Danang Maharsa, Pemkab Sleman belum lama ini menggelar Gebyar Potensi Unggulan Daerah - Borong Bareng Produk Sleman. Event ini merupakan wujud nyata Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Gerakan Bangga Produk Lokal Sleman dengan berbagai komoditas. Termasuk kerajinan batik dan lurik hasil karya pengrajin Sleman.
Masih menurut Danang, Gebyar Potensi Unggulan Daerah-Borong Bareng Produk Sleman ini, sekaligus merupakan ajang Business Matching yang dimaksudkan untuk mempertemukan antara penyedia barang jasa dengan organisasi perangkat daerah, BUMN, BUMD, dan perhotelan untuk mendapatkan seluruh kebutuhan barang dan jasa.
Adapun tujuannya untuk meningkatkan serapan produk perajin lokal termasuk batik dan lurik oleh organisasi perangkat daerah, instansi vertikal, kalurahan, BUMN, BUMD, PHRI dan masyarakat umum. (*)