Gubernur Khofifah Tekankan Gotong Royong Atasi Kemiskinan dan Stunting

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Moana

17 Juli 2023 05:23 17 Jul 2023 05:23

Thumbnail Gubernur Khofifah Tekankan Gotong Royong Atasi Kemiskinan dan Stunting Watermark Ketik
Gubernur Khofifah saat menyampaikan arahan di acara Puncak Peringatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XX & Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke 51 Tahun 2023. (Foto: Humas Pemprov Jatim)

KETIK, MADIUN – Angka kemiskinan ekstrem dan stunting masih menjadi perhatian besar oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jatim pada tahun 2020, prevelensi (prosentase) stunting di Jatim mencapai 25,6 persen. Kemudian tahun 2021 menurun 23,5 persen, dan di tahun 2022 kembali turun dan menjadi 19,2 persen.

Target nasional tahun 2024 angka kemiskinan ekstrim mencapai nol persen sementara penurunan stunting 14%.

"Insya Allah kita bisa mencapainya lebih cepat lagi jika gotong royong dan sinergi kita tingkatkan lagi," ungkap Khofifah saat membuka Puncak Peringatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XX & Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke 51 Tahun 2023 di Pendopo Ronggo Jumeno Caruban, Kabuapten Madiun, Minggu (16/7/2023) malam.

Penelitian terbaru oleh seorang guru besar spesialisasi bidang ilmu gizi menjelaskan, jika stunting bukan hanya disebabkan oleh kekurangan nutrisi semata tapi juga faktor lain di lingkungan keluarga.

Penelitian ini dilakukan di salah satu negara di Asia Selatan, di mana di suatu desa rata-rata anaknya tumbuh stunting. 

"Ternyata problemnya bukan karena semata asupan gizinya yang rendah, atau kekurangan protein dan kalori. Tapi ternyata kurang kasih sayang dalam pengasuhan," tambah Khofifah.

Foto Gubernur Khofifah bersama Ketua TP PKK Prov. Jatim Arumi Bachsin dan sejumlah peserta acara. (Foto : Humas Pemprov Jatim)Gubernur Khofifah bersama Ketua TP PKK Prov. Jatim Arumi Bachsin dan sejumlah peserta acara. (Foto : Humas Pemprov Jatim)

Selanjutnya, Khofifah mengatakan bahwa Jawa Timur masih memiliki 1,8% kemiskinan ekstrem pada tahun 2022. Selain itu Pemprov juga akan melakukan penyisiran rumah termasuk MCK komunal yang sudah harus berbasis rumah tangga. 

Intervensinya bisa kerja sama dengan Baznas di setiap kabupaten/kota mumpung kita berada pada bulan bhakti gotong royong," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Prov. Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak menyampaikan bahwa BBGRM dan HKG-PKK memang selalu diperingati bersamaan. Mengingat, semangat keduanya adalah gotong royong. 

"Jadi dimulai dari orang tua dan anak-anak. Salah satu sumber sosialisasi dari BKB, BKR, maupun BKL. Mudah-mudahan ini bisa terus dan memenuhi kebutuhan," katanya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Kemiskinan ekstrem Stunting Gubernur Khofifah Arumi Bachsin BBGRM HKG PKK