KETIK, JEMBER – Bupati Jember, Muhammad Fawait atau akrab disapa Gus Fawait dilantik menjadi Ketua Majelis Pembina Cabang (Kamabicab) Gerakan Pramuka Jember periode 2025 - 2030.
Pelantikan berlangsung di Pendopo Wahyawibawagraha, Jember pada Senin, 24 Maret 2025. Jajaran Forkopimda yang masuk dalam Mabincab Gerakan Pramuka Jember adalah Ketua DPRD Jember, Ahmad Halim sebagai Sekretaris 1, Sekdakab Jember sebagai sekretaris 2.
Lalu anggota terdiri dari Komandan Brigif 9, Komandan Kodim 0824, Kapolres Jember, Kepala Kejari Jember serta Ketua PN Jember.
Ketua Kwarda Pramuka Jawa Timur, HM Arum Sabil dalam sambutannya menyoroti berbagai problem generasi muda saat ini.
Di antaranya adalah maraknya fenomena anak muda yang mengalami masalah kesehatan seperti gagal ginjal, kerusakan mata akibat terlalu lama main gadget, kena diabetes, dan lainnya.
"Mereka tidak tahu cara berlari, tidak tahu cara berenang, memancing, melonpat, merayap dan seterusnya. Ini menjadi tugas kita bersama, karena untuk mempersiapkan Indonesia Emas 2045 dasarnya adalah badan yang sehat baik secara fisik maupun spiritual,” ujar tokoh yang akrab disapa Abah Arum.
"Inilah tugas Pramuka. Tugas pembimbing dan pembina pramuka adalah untuk mempersiapkan mereka menuju Indonesia emas,” sambungnya.
Arum mengapresiasi dan yakin sosok Fawait bisa mengemban amanah sebagai Ketua Mabicab Gerakan Pramuka Jember secara optimal.
“Saya sudah kenal Kak Fawait ini lebih dari 10 tahun,” ungkapnya.
Secara khusus, ia menitipkan tiga prioritas pembangunan kepada Gus Fawait. Yakni kesehatan, pendidikan dan ekonomi.
Sementara itu, Fawait usai pelantikan menyatakan akan mengajak para generasi muda dalam Gerakan Pramuka untuk mendukung kebijakan pusat tentang ketahanan pangan.
"Semua eleman bangsa termasuk Pramuka harus bersatu mensuksekan program pemerintah pusat. Salah satunya yang penting saat ini adalah sektor pangan," ucap Kak Fawait.
Ia akan menggerakkan Pramuka untuk terlibat aktif di dalam hal ketahanan pangan. "Konkritnya, contoh membantu petani saat panen raya, menemukan bibit-bibit unggul baru, menggandeng kampus-kampus pertanian guna memastikan tanah Jember ini cocok dengan bibit padi jenis apa," pungkas Kak Fawait. (*)
