KETIK, JEPARA – Gempuran produk mebel dari luar negeri, khususnya Tiongkok, menjadi sorotan serius bagi pelaku industri mebel dan ukir di Jepara. Dewan Pengurus Daerah (DPD) Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Jepara Raya pun mengingatkan anggotanya untuk bersiap dan berbenah menghadapi persaingan global yang semakin ketat.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua HIMKI Jepara Raya, Hidayat Hendra Sasmita, dalam agenda Pelantikan dan Rapat Kerja Daerah DPD HIMKI Jepara Raya yang digelar di Lucca Ballroom, Bandengan, Selasa 22 April 2025. Acara tersebut mengusung tema "Revitalizing Local Pride: Bergerak Bersama Membawa Kembali Mebel dan Ukir Jepara Mendunia."
Hadir dalam acara tersebut Bupati Jepara Witiarso Utomo, Wakil Bupati Ibnu Hajar, dan Pj Sekda Ary Bachtiar bersama jajaran lainnya.
Hendra menekankan bahwa pelaku industri mebel Jepara saat ini tengah menghadapi tantangan berat di tengah ketidakpastian pasar global akibat perang tarif antarnegara besar. Menurutnya, efisiensi menjadi kunci utama untuk bertahan di tengah persaingan yang kian kompetitif.
“Ini perlu kesiapan pelaku industri mebel. Terlebih saat ini pelaku mebel dari luar negeri terutama Tiongkok mulai masuk ke Indonesia. Kuncinya adalah efisiensi di bidang produksi dan keuangan,” tegas Hendra.
Menanggapi tantangan tersebut, Bupati Jepara Witiarso Utomo menyampaikan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi dengan berbagai pihak guna mencari solusi terbaik dalam menghadapi hambatan ekspor, termasuk soal tarif resiprokal dari Amerika Serikat.
“Ekspor mebel Jepara dalam 3 tahun terakhir memang mengalami kemunduran. Saat ini ada tantangan tarif resiprokal AS, tapi ini ada solusi. Semoga target ekspor kita sebesar 200 juta USD tetap bisa tercapai,” ujar Mas Wiwit.
Tak hanya itu, Mas Wiwit juga menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung kebangkitan industri mebel dan ukir Jepara. Salah satunya melalui dukungan atas rencana pembangunan gedung eksibisi permanen oleh HIMKI, sebagai pusat promosi produk lokal yang bisa dimanfaatkan sepanjang tahun.
“Kita dukung HIMKI punya gedung sendiri. Eksibisi tunggal silakan diajukan anggarannya akan kita support. Jika mau pameran di luar negeri juga siap dukung karena kita serius mendukung kemajuan mebel Jepara,” jelasnya.
Namun, ia juga mengingatkan pentingnya soliditas di antara pelaku usaha ekspor. Mas Wiwit menegaskan perlunya penataan harga agar tidak saling menjatuhkan, terutama dalam menghadapi persaingan di pasar online.
“Jepara harus kompak, punya kualitas yang baik dan harga yang kompetitif. Mari kita ciptakan iklim kompetisi yang sehat di Jepara,” pesannya.
Mengakhiri sambutannya, Mas Wiwit menyatakan harapannya agar HIMKI Jepara Raya terus menjadi motor penggerak kebangkitan industri mebel Jepara ke level dunia.
“Saya ingin HIMKI bisa membawa perubahan, yang kemarin berjalan bagus bisa ditingkatkan. Kita pastikan apapun program HIMKI akan disupport maksimal,” tandasnya. (*)