KETIK, JEPARA – Bupati Jepara H. Witiarso Utomo turun langsung ke lokasi kebakaran yang menghanguskan area parkir dan deretan warung pekerja di sekitar PT Hwaseung Indonesia (HWI), Desa Gemulung, Kecamatan Pecangaan, Selasa 6 Mei 2025. Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan komitmen pemerintah daerah menangani dampak musibah tersebut.
Peristiwa kebakaran yang terjadi pada Senin 5 Mei 2025 sekitar pukul 14.30 WIB itu menyebabkan empat warung ludes terbakar. Api meluas hingga membakar sekitar 107 unit sepeda motor milik karyawan.
Diduga, sumber api berasal dari ledakan kompor di salah satu warung yang kemudian merambat cepat karena tidak adanya sekat antara warung dan area parkir.
Bupati yang akrab disapa Mas Wiwit itu menyampaikan rasa prihatin sekaligus menegaskan bahwa pemerintah akan memastikan semua korban mendapatkan hak mereka.
“Kami sudah mulai mendata korban dan berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk pemilik kendaraan. Kita pastikan hak mereka tidak terabaikan. Ini juga menjadi momentum untuk memperbaiki sistem penataan area usaha dan parkir di kawasan industri,” kata Bupati.
Ia menambahkan, akan ada sosialisasi tentang penggunaan alat masak yang aman dan penyusunan ulang aturan tentang tata letak warung dan parkiran.
“Semua kegiatan usaha harus berjalan sesuai aturan yang menjamin keselamatan. Ini bukan hanya evaluasi, tapi langkah serius pencegahan ke depan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Kabupaten Jepara, Surana, menyampaikan bahwa keterlambatan informasi turut memperburuk situasi. Tim Damkar baru menerima laporan sekitar 20 menit setelah api mulai berkobar.
“Kadang warga panik dan tidak tahu harus menghubungi siapa. Ini jadi pelajaran penting bahwa edukasi soal kesiapsiagaan dan penyimpanan nomor darurat sangat diperlukan,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya pemisahan antara warung dan area parkir sebagai bentuk antisipasi kejadian serupa.
Pemerintah Kabupaten Jepara akan terus mengawal proses pemulihan dan menyusun langkah-langkah strategis untuk mencegah bencana serupa di masa mendatang. (*)