Hadiri Kongres BEM PTUN se-Nusantara, Sekdaprov Adhy Sebut Mahasiswa sebagai Agen Perubahan

17 Mei 2025 20:50 17 Mei 2025 20:50

Thumbnail Hadiri Kongres BEM PTUN se-Nusantara, Sekdaprov Adhy Sebut Mahasiswa sebagai Agen Perubahan
Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono (Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim)

KETIK, SURABAYA – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono mengatakan bahwa mahasiswa merupakan agen perubahan yang turut serta menentukan arah pembangunan sosial. 

"Saya mencoba membuat catatan dalam perjalanan ke sini tadi. Maka saya sampaikan bahwa mahasiswa itu bukan hanya status. Di KTP boleh tertulis mahasiswa, tapi di kehidupan nyata kalian adalah agent of change atau agen perubahan," kata Sekdaprov Adhy di Pembukaan Kongres ke-VIII Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) se-Nusantara di Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Sabtu 17 Mei 2025.

Mengusung tema "Merajut Persatuan Mahasiswa Nahdliyin Untuk Mendorong Kualitas Pendidikan dan Kemandirian Ekonomi Umat", hadir di acara tersebut Wakil Menteri Perindustrian H. Faisol Riza, Wakil Menteri Dikti Saintek Fauzan, Wakil Bupati Probolinggo Ra Fahmi AHZ, Pengasuh PP Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini, Bendahara Umum PBNU KH. Gudfan Arif Ghofur, serta Rektor Universitas Nurul Jadid Paiton Najibur Rahman Wahid.

 

Foto Pembukaan Kongres ke VIII BEM PTNU se-Nusantara di Universitas Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo (Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim)Pembukaan Kongres ke VIII BEM PTNU se-Nusantara di Universitas Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo (Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim)

 

Adhy menjelaskan, sebagai bagian dari kalangan terpelajar, mahasiswa merupakan intelektual kapital dan modal kapital untuk bangsa ini. Sehingga, keberadaan kongres ini menjadi penting sebagai wadah aktualisasi mereka.

"Kalau negara ini startup, kalian foundernya. Dan kalian sebagai Nahdiyin juga istimewa. Karena mahasiswa Islam adalah paduan paket komplit antara ilmu dan iman. Kalian memiliki nalar logis disertai spritualis. Yang tentu tidak hanya memikirkan dunia tapi juga akhirat," pungkasnya.

Kelebihan lain yang dimiliki BEM PTUN, sebut Sekdaprov Adhy, anak-anak muda Islam dapat memanfaatkan berbagai platform untuk menyebarkan ajaran agama. Terlebih dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang setiap saat.

"Kalau para kiai berdakwah lewat mimbar, adik-adik bisa berdakwah lewat feed Twitter, Reels IG, atau yang paling efektif dengan algoritmanya saat ini adalah Tiktok," tuturnya.

"Meski begitu, mahasiswa muslim harus bisa menulis, berpikir kritis, dan tidak hanya mengandalkan Chat GPT. Jadi imbang. Sebab Indonesia di masa depan butuh pemimpin yang Islami tapi melek teknologi," pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Dikti Saintek Fauzan menekankan pentingnya peran PTNU dalam bidang riset dan pengabdian masyarakat. Sehingga ilmu yang didapatkan di kampus dapat benar-benar bermanfaat.

"Kemendiktisaintek baru punya program Mahasiswa Berdampak yang dikelola oleh BEM. Jadi ini mendorong mereka tidak hanya menyelenggarakan kongres tapi juga menunjukkan kontribusi langsung kepada masyarakat melalui ilmu yang dimiliki. Lumayan, untuk satu proposal Rp 150 juta," ujarnya.

Ia menjelaskan, kampus NU di Indonesia sangat banyak dan dapat menjadi ekosistem ekosistem kokoh dengan desain diri sebagai sebagai masyarakat. Maka, ini dapat menjadi potensi baik yang dapat menyelesaikan banyak permasalahan di lapangan.

"Kalau kita bersama-sama berkolaborasi secara masif dan efektif untuk mengurusi isu di masyarakat, selesai sudah. Kalau jadi satu kesatuan dan secara gotong royong menyelesaikan masalah masyarakat, selesai sudah. Karena sangat sayang jika belajar dan tidak menjadi manfaat untuk orang sekitar," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Kongres ke-VIII BEM Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) se-Nusantara Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Adhy karyono Sekdaprov Jatim Wakil Menteri Dikti Saintek Fauzan