KETIK, PACITAN – Menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, area Gapura jalan masuk Makam Kanjeng Jimat yang terletak di Kompleks Makam Giri Sampoerna Pacitan, Dusun Kebonredi, Desa Tanjungsari, Kecamatan/Kabupaten Pacitan membawa berkah bagi pedagang bunga tabur.
Pasalnya, beberapa waktu terakhir, para pedagang musiman tersebut mulai memadati lokasi, membuka lapak di sekitar area Gapura, yang menjadi tujuan ziarah bagi banyak masyarakat.
Terpantau, sudah ada tiga pedagang bunga tabur yang memanfaatkan momen menjelang Ramadan untuk berjualan di lokasi tersebut.
Mereka adalah Sunarti (70), asal Desa Tanjungsari; Apriyanti (50), asal Kelurahan Slagi; dan Suyatwi (63), asal Kelurahan Pucang Sewu.
Meskipun jumlah pedagang masih terbilang sedikit, para pedagang mengungkapkan, jumlah mereka bakal terus bertambah menjelang Ramadan yang tinggal 14 hari lagi.
"Saat ini masih belum banyak. Kalau mendekati Ramadan, bisa sampai 9 pedagang yang membuka lapak di area tersebut," ujar Sunarti, salah satu pedagang bunga tabur yang sudah berjualan di tempat itu selama beberapa tahun, Sabtu, 15 Februari 2025.
Menurutnya, para pedagang bunga tabur biasanya berjumlah lebih banyak saat Ramadan semakin dekat, mengingat tradisi ziarah kubur yang semakin ramai dilakukan oleh masyarakat.
Para pedagang bunga tabur ini, yang sebagian besar adalah warga sekitar, mengaku biasa menjalani pekerjaan serabutan seperti tukang masak, asisten rumah tangga (ART), atau pekerjaan lainnya.
Lapak milik Apriyanti (50), asal Kelurahan Slagi dikunjungi peziarah. Ia menjual sebungkus bunga tabur seharga Rp2500 rupiah. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)
Namun, ketika Ramadan tiba, mereka beralih profesi menjadi pedagang bunga tabur untuk memenuhi kebutuhan hidup.
"Biasanya ya kami serabutan, jadi tukang masak, ART, dan lainnya. Untuk momen ini, pindah profesi dulu jadi pembuat bunga tabur," jelas Sunarti, yang mengaku bersyukur bisa memanfaatkan peluang ini setiap tahunnya.
Bunga tabur menjadi salah satu barang yang sangat dicari oleh para peziarah yang datang untuk berdoa di makam.
Apriyanti, pedagang lainnya, menyebutkan, meskipun saat ini jumlah pembeli belum terlalu banyak, ia memprediksi aktivitas perdagangan bunga tabur akan semakin meningkat H-5 menjelang bulan puasa.
"Sehari sekarang belum terlalu banyak. Paling-paling nanti di tanggal 25 Februari mulai ramai," ujarnya kepada Ketik.co.id
Ditanya pengalaman tahun lalu, omzet penjualan bunga tabur pada hari-hari mendekati Ramadan bisa mencapai angka yang cukup menguntungkan.
"Kalau melihat tahun lalu, omzet penjualan bisa sampai Rp300 ribu per hari," tambah Suyatwi, pedagang lainnya. Meskipun omzet per hari dapat bervariasi, mereka tetap merasa optimis menjelang hari-hari penuh ziarah yang semakin ramai.
Seiring kian dekatnya Ramadan, kawasan Makam Kanjeng Jimat di Pacitan diprediksi akan semakin ramai, tidak hanya oleh peziarah yang datang untuk berdoa, tetapi juga oleh para pedagang bunga tabur yang mencari rezeki di momen penuh berkah ini.
"Pembelinya tidak selalu yang mau ke Makam Kanjeng Jimat. Karena kami buka dipinggir jalan, peziarah yang melintas banyak juga yang mampir," tutupnya Apriyanti. (*)