KETIK, PACITAN – Kabar baik datang dari dunia pendidikan Kabupaten Pacitan. Program Sekolah Rakyat yang ditujukan untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu kini resmi mengalami peningkatan kuota penerimaan siswa sebesar 100 persen.
Jika sebelumnya hanya tersedia 50 kuota, kini jumlahnya bertambah menjadi 100.
Kenaikan ini disambut antusias oleh Koordinator Kabupaten Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Pacitan, Tuwarno.
Ia menyampaikan apresiasi mendalam kepada Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, atas keberhasilannya dalam melobi Pemerintah Pusat untuk penambahan kuota tersebut.
“Kami dari PKH menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Bupati Pacitan atas kepeduliannya yang luar biasa terhadap pendidikan anak-anak dari keluarga miskin. Ini adalah bentuk nyata keberpihakan beliau terhadap masa depan generasi muda Pacitan,” ujar Tuwarno, Jumat, 6 Juni 2025.
Menurut Tuwarno, langkah ini sangat berarti dalam konteks sosial ekonomi daerah.
Dengan bertambahnya kuota, semakin banyak anak yang memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan, yang sebelumnya mungkin hanya sebatas mimpi.
“Ini bukan hanya soal angka, tapi tentang harapan dan masa depan. Bupati telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam menurunkan angka anak putus sekolah di Pacitan,” tambahnya.
Program Sekolah Rakyat sendiri merupakan inisiatif pendidikan alternatif yang dirancang untuk menjangkau anak-anak dari keluarga miskin.
Kurikulumnya menyesuaikan dengan kebutuhan siswa serta mengedepankan pendekatan yang inklusif dan ramah anak.
Tuwarno juga memastikan bahwa para pendamping PKH siap mendukung keberhasilan program ini, mulai dari sosialisasi hingga pendampingan intensif di lapangan.
“Kami akan terus menguatkan sinergi dengan semua pihak, termasuk mendorong kesadaran orang tua agar anak-anak mereka tidak hanya masuk, tetapi juga bertahan dan berhasil dalam proses belajar,” jelasnya.(*)