KETIK, PROBOLINGGO – Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo untuk mengentaskan desa tertinggal di wilayahnya membuahkan hasil. Hal ini dibuktikan dengan ditetapkannya sebanyak 21 desa mandiri dan 18 Desa maju baru di wilayahnya oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Probolinggo Edi Suyanto mengungkapkan, peningkatan Indeks Desa Membangun (IDM) dari 325 desa di kabupaten Probolinggo tahun ini telah mencapai skor 0,74. Angka itu sudah melampaui target skor IDM yang ditetapkan sebelumnya oleh Pemkab Probolinggo yakni 0,69.
“Dengan realisasi skor IDM yang di atas target itu, menandakan bahwa terdapat peningkatan jumlah desa mandiri, dan maju, serta pengurangan jumlah desa berkembang. Kecuali desa tertinggal yang memang sudah tidak ada lagi di wilayah kami sejak beberapa tahun lalu,” ungkapnya, Rabu (23/8/2023).
Edi menyebutkan, desa mandiri di kabupaten Probolinggo tahun ini jumlahnya sebanyak 44 desa. Disusul desa maju sebanyak 192 desa, dan desa berkembang sebanyak 89 desa. Jumlah tersebut jauh lebih baik jika dibanding tahun sebelumnya yang jumlah desa mandiri hanya sebanyak 23 desa, desa maju 174 desa, dan desa berkembang 128 desa.
“Penurunan jumlah desa berkembang ini bagus, karena berarti desa berkembang itu berhasil naik kelas ke desa maju. Begitupun seterusnya, dari desa maju ternyata banyak juga yang naik kelas tahun ini menjadi desa mandiri. Total ada 21 desa yang naik kelas menjadi desa mandiri tahun ini,” sebutnya.
Sementara itu, Kabid Pemberdayaan Masyarakat dan Potensi Lembaga desa pada Dinas PMD Kabupaten Proboliggo Farhan Hidayat mengatakan bahwa Kabupaten Probolinggo kini berada di peringkat 140 dari 434 Kabupaten/Kota dalam hal ranking IDM se- Indonesia.
“Alhamdulillah kabupaten Probolinggo turut berkontribusi dengan menyumbang 44 desa dari 2.800 desa mandiri se-Jawa timur. Sehingga Jawa Timur dinyatakan sebagai provinsi dengan jumlah desa mandiri terbanyak se-Indonesia,” katanya.
Farhan menyampaikan, capaian tersebut harus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan karena masih ada 89 desa berkembang di kabupaten Probolinggo. Puluhan desa ini harus terus didorong untuk meningkatkan IDM-nya untuk mengejar ketertinggalannya dari 236 desa mandiri dan maju lainnya.
“Memang tidak akan mudah dan butuh waktu. Namun akan kita kawal terus agar pembangunan infrastruktur di desa menjadi terarah, efektif, dan efisien,” pungkasnya.(*)