KETIK, JAKARTA – Kecil-kecil cabe rawit. Kata itu pantas disematkan kepada tanaman yang memiliki nama ilmiah Moringa oleifera atau biasa disebut daun kelor.
Meski ukurannya kecil, daun kelor dikenal memiliki banyak nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Tanaman ini bahkan juga sering digunakan sebagai obat tradisional untuk beragam penyakit.
Daun kelor memiliki kandungan seperti besi, kalium, protein serta berbagai mineral dan vitamin selama dikonsumsi dengan bijak. Berikut adalah berbagai manfaat yang bisa Anda dapat dari daun kelor.
1. Meningkatkan sistem imun
Daun kelor memiliki kandungan antioksidan kuersetin. Senyawa tersebut memiliki manfaat melawan radikal bebas dalam tubuh Anda, yang dapat menyebabkan stres oksidatif dan melemahkan sistem kekebalan.
2. Mengontrol Gula Darah
Menurut penelitian daun kelor mengandung senyawa isotiosianat. Isotiosianat memiliki manfaat untuk meregulasi kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas terhadap insulin.
Studi pada manusia menunjukkan potensi penurunan kadar gula darah puasa setelah konsumsi rutin daun kelor, menjadikannya pilihan pendukung bagi pengelolaan diabetes.
3. Mengandung Antiradang
Daun kelor memiliki kandungan yang memiliki sifat anti-inflamasi atau antiradang. Kandungan senyawa ini sangat penting karena peradangan yang terjadi dalam tubuh dapat memicu terjadinya penyakit.
Akan tetapi penelitian ini masih memerlukan studi lebih lanjut, dikarenakan hasil yang didapatkan masih berupa praklinis. Penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi dan memahami sepenuhnya mekanisme kerjanya.
4. Baik Bagi Penglihatan
Daun kelor mengandung senyawa Beta Karoten yang merupakan sumber vitamin A. Dengan kandungan beta karotennya, manfaat daun kelor untuk kesehatan mata termasuk membantu melindungi dari stres oksidatif dan menurunkan risiko penyakit mata terkait usia seperti katarak dan degenerasi makula.
5. Mengatasi Disfungsi Ereksi pada Pria
Daun kelor berpotensi membantu menjaga kelancaran aliran darah dengan mengendalikan kadar lipid (lemak) dalam darah dan mencegah penyumbatan pada pembuluh arteri.
Efek ini secara tidak langsung dapat mendukung kesehatan seksual pria, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi mengalami disfungsi ereksi akibat diabetes atau kolesterol tinggi. (*)