KETIK, SIDOARJO – Job Fair Hybrid 2025 mendapatkan apresiasi sekaligus evaluasi dari DPRD Sidoarjo. Ketua DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih menyatakan mendukung upaya Disnakertrans Sidoarjo untuk menurunkan angka pengangguran. Namun, upaya-upaya itu tetap disertai kesungguhan untuk selalu mengutamakan warga Sidoarjo sendiri.
”Jangan sampai kalau ada job fair seperti ini justru yang mengikuti lebih banyak pelamar-pelamar dari luar daerah. Sementara angka pengangguran kita masih tinggi,” ungkap Ketua DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih setelah menghadiri Job Fair Hybrid 2025 di GOR Serba Guna Sidoarjo pada Selasa (27 Mei 2025).
Dengan fungsi budgeting lembaga legislatif, lanjut Abdillah Nasih, DPRD Sidoarjo siiap mendukung kebijakan-kebijakan Disnakertrans Sidoarjo. Sekaligus men-support anggarannya dalam pembahasan APBD.
Dukungan kebijakan itu, antara lain, evaluasi terhadap peraturan-peraturan daerah terkait ketenagakerjaan. Evaluasi bertujuan semakin memudahkan warga Sidoarjo dalam melamar pekerjaan. Tentu sekaligus bisa diterima di perusahaan-perusahaan yang ada di Sidoarjo.
”Kita akan evaluasi bagaimana, misalnya, ada kewajiban perusahaan mengutamakan orang Sidoarjo,” tegas mantan Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo tersebut.
Evaluasi lainnya terkait dengan pelatihan-pelatihan. DPRD Sidoarjo, lanjut legislator PKB Sidoarjo itu, ingin memperoleh peta yang jelas. Penggangguran itu sebagian besar ada di mana, di sektor apa, dan potensi daerahnya apa. Dengan begitu, pelatihan akan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan daerah masing-masing.
Abdillah Nasih mencontohkan Kecamatan Tanggulangin. Kebutuhan utama daerah itu ialah regenerasi perajinn kulit. Produsen tas, sepatu, atau lainnya. Daerah Waru, misalnya. Pelatihan di kawasan Wedoro tentu terkait dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM) daerah itu sebagai produsen sandal terbesar.
”Kita dulu trauma karena tidak adanya pelatihan untuk menyiapkan tenaga kerja setempat,” terang Abdillah Nasih yang juga ketua DPC PK Sidoarjo tersebut.
”Jadi, pelatihan-pelatihan ini harus disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing,” ujar Abdillah Nasih.
Ketua DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih dan Wabup Mimik Idayana berbincang dengan salah satu perusahaan penyedia lowongan kerja dalam Job Fair Hybrid di GOR Delta Serba Guna pada Selasa (27 Mei 2025). (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)
Ditanya soal kemungkinan gelombang PHK di Sidoarjo, Ketua DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih mengajak Disnakertrans Sidoarjo segera berkumpul dengan stakeholders lain. Bersama-sama memecahkan persoalan pemutusan hubungan kerja (PHK) ini.
Banyak perusahaan yang telah berkiprah di Kabupaten Sidoarjo. Mereka terbukti telah berkontribusi bagi daerah. Sudah sepantasnya perusahaan-perusahaan tersebut diberi kemudahan. Misalnya kemudahan berbagai perizinan. Selain itu, perlu ada insentif atau stimulus khusus, seperi keringanan pajak.
”Yang pentiing ada take and give antara perusahaan dan pemerintah daerah,” tutur legislator DPRD Sidoarjo asal Waru tersebut.
Di sisi lain, mereka juga dilibatkan dalam job fair dengan prioritas perusahaan-perusahaan yang padat karya. Agar peluang untuk mengurangi tingkat pengangguran semakin besar. Kalau target lowongan kerja 3 ribu, tapi perusahaan hanya menerima 6 atau 4 pencari kerja, target tidak akan tercapai.
”Kemungkinan ada terobosan-terobosan baru di perusahaan padat karya. Kami mohon perusahaan-perusahaan lebih besar ikut andil ya,” tegas Abdillah Nasih. (*)
