Khofifah Terpukau Kampung Pangan Ala TNI di Lamongan, Perkuat Ketahanan Pangan Jatim

16 Juni 2025 16:56 16 Jun 2025 16:56

Thumbnail Khofifah Terpukau Kampung Pangan Ala TNI di Lamongan, Perkuat Ketahanan Pangan Jatim
Gubernur Jatim Khofifah, Pandam V Brawijaya, Bupati Lamongan dan DanDim 0812 panen padi di pertanian terpadu "Kampung Pandu", Lamongan, Senin, 16 Juni 2025. (Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim)

KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengapresiasi konsep integrated farming Kampung Pangan Terpadu “Kampung Pandu” yang dikembangkan oleh Kodam V/Brawijaya di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan. Gubernur menyatakan kesiapannya mereplikasi konsep tersebut ke berbagai wilayah lain di Jatim. 

Hal ini diungkapkan Khofifah saat peninjauan Kampung Pandu bersama Pangdam V Brawijaya, Mayjen Rudy Saladin, dan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, Senin, 16 Juni 2025.

Gubernur berkesempatan memanen padi varietas unggul super genjah PMJ 01 dan Varietas Kampung Pandu (VKP) 01, terobosan Satgas Kodim 0812 Lamongan dengan memanfaatkan 1 hektare sawah dan jumlah panen diperkirakan mencapai 8 ton. 

"Kolaborasi dan sinergi antara Pemprov Jatim dengan TNI AD di sektor pertanian menunjukkan keseriusan untuk mewujudkan ketahanan pangan bahkan bukan tidak mungkin menuju kedaulatan pangan," kata Khofifah. 

Ketahanan pangan yang dibangun Kodim Lamongan tidak sekadar sektor pertanian melainkan peternakan dan perikanan, dengan konsep pertanian terpadu untuk mewujudkan green dan blue economy

"Komponen pertanian seperti tanaman pangan, peternakan dan perikanan tidak lagi dilihat sebagai kegiatan yang terpisah, melainkan sebagai bagian dari satu sistem yang saling berhubungan. Apresiasi dan terima kasih kita kepada Pangdam V Brawijaya bagaimana sesungguhnya ketahanan pangan dibangun secara integrated farming," kata Khofifah.

Mewujudkan pertanian terpadu menggunakan teknologi tepat guna yang sangat sederhana berarti adanya kemampuan dan kemauan untuk menghasilkan dampak luar biasa melalui peralatan sederhana dan aksi nyata yang konkret. 

"Tanpa harus menunggu pakar atau memakai peralatan canggih dan mahal, ternyata dari seorang Pelda Dulhadi menghasilkan jenis padi PMJ 01. Sekarang uji coba 02, lalu pengembangan 03 serta persiapan PMJ 04," puji Khofifah. 

Menurut Khofifah, kemampuan intrinsik yang dimiliki Pelda Dulhadi, tidak perlu mendatangkan pakar secara khusus. Sebab, sangat banyak masyarakat yang memiliki kemampuan dan teknologi tepat guna yang luar biasa.

Hadirnya integrated farming atau pertanian terpadu yang digagas TNI turut menghadirkan proses multiplier effect ekonomi. Khofifah mencontohkan maggot untuk pakan ikan maupun pakan ayam yang saat ini pakan ikan senilai 94 persen masih ekspor. 

"Hadirnya kawasan integrated farming bisa melakukan substitusi impor dari proses penyiapan pakan ikan karena proses penyiapan pakan ikan sangat sederhana," ungkapnya. 

Model integrated farming bisa dijadikan referensi sebagai eduwisata maupun agrowisata. Sebab, sesuatu yang memiliki pola terintegrasi menjadi referensi dapat direplikasi di banyak tempat. 

"Gapoktan juga memiliki harapan yang begitu besar sekaligus menjadi pembelajaran bagi banyak pihak," jelasnya. 

Jawa Timur berkomitmen untuk swasembada pangan berkelanjutan dalam pemenuhan ketersediaan, akses dan konsumsi pangan berkualitas, serta meningkatkan nilai tambah dan daya saing. Antara lain dengan peningkatan indeks pertanaman, pengembangan inovasi teknologi produksi, peningkatan nilai tambah dan daya saing melalui hilirisasi, meningkatkan produktivitas pertanian serta mendorong peran petani muda. 

Sementara itu, Pangdam V Brawijaya, Mayjen Rudy Saladin, mengajak seluruh stakeholder agar memanfaatkan lahan yang ada untuk dikembangkan. Caranya, terus berinovasi sesuai kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. 

“Jangan jenuh berinovasi. Kembangkan terus sehingga bisa menjadi pilot project untuk tempat-tempat lainnya," tuturnya. 

Hal senada disampaikan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi. Ia menekankan sinergi kolaborasi untuk negeri terus menerus dilakukan dengan baik, terutama sektor pertanian di seluruh kabupaten Lamongan. Hal ini untuk meningkatkan program ketahanan pangan di Kabupaten Lamongan. 

"Terima kasih semua pihak yang mendorong kami bersemangat mewujudkan swasembada pangan di Lamongan lebih cepat dan lebih baik," ungkapnya. 

Selain panen padi dan menyaksikan kompi produksi, Khofifah turut menyaksikan peresmian Bukit Tidar dengan penandatanganan prasasti oleh Pangdam V Brawijaya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Kampung Pangan Terpadu Kodim 0812 Lamongan Pangdam V/Brawijaya Gubernur Jatim ketahanan pangan Khofifah pertanian terpadu Lamongan