KETIK, SITUBONDO – Korcam Salawat Nariyah Ittihad se-Kecamatan Kapongan menggelar salawatan sekaligus launching aplikasi Ittisholana yang berlangsung di Pondok Dalam Selatan Pondok Pesantren Sumber Bunga, Desa Sletreng, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, Minggu 8 Mei 2025.
Salawatan dan Launching aplikasi Ittisholana ini dihadiri 139 titik jemaah dan dihadiri KH. Syainuri Sufyan, KH. Aidy Makmun Sufyan, KH. Zaini Shonhaji, Dr. Mithahusyurur, Habib Husen bin Syech Abu Bakar, KH. Zaki Abdullah, KH Syamrawi, Lora Mujib, dan Lora Syaifuddin serta para habib.
“Hadir pula kordinator Salawat Nariyah Kabupaten Jember yang memberikan motivasi agar Salawat Nariyah membuming di seluruh Indonesia sesuai dengan cita-cita Almarhum KH Achmad Sufyan Miftahul Arifin,” kata Zeini Kholil, Ketua Panitia Launching Ittisholana.
Launching aplikasi Ittisholana ini, berlangsung sederhana, namun penuh makna. “Salawatan dan Launching aplikasi Ittisholana ini dihadiri 1000 jamaah Salawat Nariyah se Kecamatan Kapongan,” ujar Zeini Kholil.
Lebih lanjut, Zeini Kholil mengatakan bahwa kegiatan Salawat Nariyah dan Launching Aplikasi Ittisholana ini berlangsung sukses dan dawuh atau motivasi dari para kiai juga menambang semangat jamaah Salawat Nariyah se Kecamatan Kapongan.
Sementara itu, KH. Syainuri Sufyan dalam dawuhnya atau motivasi kepada 1000 jemaah Salawat Nariyah se Kecamatan Kapongan menerangkan beliau sepakat dengan dawuh yang disampaikan Kiai Miftahul Arifin Bin Hasan dari Kabupaten Jember.
“Ketika kita akan mengajak masyarakat bergabung dalam jamaah Salawat Nariyah harus mempelajari dulu karakter masyarakat yang akan kita ajak. Dan bagi orang-orang yang mengajak masyarakat bergabung ke Jamaah Salawat Nariyah harus khatam membaca 4444 kali Salawat Nariyah. Dalam mengajak masyarakat bergabung dengan jamaah Salawat Nariyah yang sudah ada, tidak dengan paksaan,” jelas KH. Syainuri Sufyan.
Kalau yang mengajak masyarakat fokus dengan membaca salawat, sambung KH. Syainuri Sufyan, maka berbeda dengan orang yang hanya pintar berbicara saja. “Bagi orang yang sudah terbiasa membaca salawat, maka cara mengajak masyarakat untuk ikut bersalawat itu, tujuannya mengagungkan Allah SWT dan cinta terhadap Nabi Muhammad SAW. Tapi, bukan untuk memperbesar majelis atau jamaah,” tutur KH. Syainuri Sufyan.
Di lain pihak, KH Zaky Abdulah Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam, Desa Panji Kidul, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo dalam dawuhnya menerangkan bahwa, niatan dalam mengkumandangan Salawat Nariyah harus dengan hati yang ihklas, niat memohon keridhoaan Allah SWT dan berbagai niatan kebaikan yang bermuara kepada kepentingan dan atau kebaikan bagi daerah, bangsa serta negara Indonesia ini.
“Niatan dalam mengamalkan salawat harus dengan hati yang ihklas dan memohon keridhoaan dari Allah SWT agar mendapat kebahagian untuk diri kita sendiri dan untuk kebahagian seluruh masyarakat Kabupaten Situbondo yang di Aamiin oleh guru-guru kita semua,” ujar KH. Zaky Abdullah. (*)