KETIK, SITUBONDO – Wakil Bupati Situbondo Ulfiyah mengapresiasi jasa para tokoh perumus azas tunggal Pancasila, khususnya kepada Pahlawan Nasional asal Kabupaten Situbondo, K.H.R. As'ad Syamsul Arifin, Rabu 4 Juni 2025.
“Momentum peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni 2025 lalu diharapkan bisa mengingat kembali jasa para tokoh perumus azas tunggal Pancasila, khususnya pahlawan nasional asal Situbondo, K.H.R. As'ad Syamsul Arifin,” ujar Wabup Situbondo.
Sosok K.H.R. As'ad Syamsul Arifin, merupakan salah satu kiai yang membangun jembatan antara Islam dan Pancasila.
“K.H.R. As'ad Syamsul Arifin berperan besar dalam perumusan konsep asas tunggal Pancasila bersama para ulama sesepuh lainnya dalam Musyawarah Nasional (Munas) NU di Sukorejo-Situbondo pada tanggal 21 Desember 1983,” terang Mbak Ulfi, panggilan akrab Wabup Situbondo.
Lebih lanjut, Mbak Ulfi mengatakan, bahwa K.H.R. As'ad Syamsul Arifin memandang sila pertama Pancasila, yakni Ketuhanan yang Maha Esa, sebagai cerminan ajaran Tauhid dalam Islam. “Peran K.H.R. As'ad Syamsul Arifin sangat vital dalam menjaga keutuhan NKRI melalui penerimaan azas tunggal Pancasila, terutama di massa pemerintahan Orde Baru,” jelasnya.
Musyawarah Nasional (Munas) NU di Sukorejo, Situbondo, yang dikenal dengan Munas Alim Ulama pada tahun 1983, lanjut Mbak Ulfi, menghasilkan beberapa keputusan penting, termasuk pemulihan khittah NU 1926, deklarasi hubungan Pancasila dan Islam, serta rekomendasi larangan perangkapan jabatan pengurus NU dengan jabatan pengurus organisasi politik.
Selain itu, kata Mbak Ulfi, Munas NU juga membahas berbagai fenomena keagamaan di masyarakat, seperti penetapan awal Ramadhan dan Syawal, kriteria al-kutub al-mu'tabarah, dan praktik kurban. “Tidak mudah bagi ormas Islam untuk menerima Pancasila sebagai asas tunggal organisasi. Namun tidak demikian dengan Nahdlatul Ulama (NU). Sedari awal, organisasi yang didirikan oleh para kiai pesantren ini berupaya memperkuat substansi dan praksis keagamaan dalam membangun bangsa dan negara secara bersama-sama,” ulasnya.
Wabup Ulfi mengatakan, substansi yang terkandung dalam Pancasila, menurut pandangan K.H.R. As'ad Syamsul Arifin telah sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam yang perlu diperjuangkan. Pancasila dirancang sebagai ideologi pemersatu sehingga substansinya harus mampu mengakomodasi seluruh rakyat Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, agama, etnik, dan lain-lainnya.
“Oleh karena itu, pada momentum Hari Lahir Pancasila tahun ini, saya mengingatkan kembali kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Kabupaten Situbondo untuk mengenang kembali Penerimaan Pancasila sebagai azas tunggal yang di rumuskan oleh salah satu Pahlawan Nasional asal Kabupaten Situbondo, yakni K.H.R. As'ad Syamsul Arifin,” pungkas Mbak Ulfi. (*)