Timnas Indonesia U-20 akan menjalani laga perdana putaran final Piala Asia U-20. Tak tanggung-tanggung, Indonesia akan berhadapan dengan salah satu tim unggulan Iran di Shenzhen Tiongkok, Kamis, 13 Januari 2025.
Pertandingan melawan Iran bisa dibilang sebagai awal memuluskan lolos ke babak 8 besar. Tak terkecuali lolos ke putaran final Piala Dunia di Chile. Sehingga, Indonesia tidak boleh kalah, minimal bisa meraih 1 poin.
- Pasukan Fachri Husaini pernah Pecundangi Iran
Kategori junior, Iran tidak sementereng seniornya. Selain mengalami dua kali kekalahan dari China dalam laga uji coba, Iran U-16 pernah dipermak Pasukan Fachri Husaini 2-0 pada Piala Asia 2018. Kala itu, nama Bagus Kahfi dan Sutan Zico lagi on fire.
Ini artinya, kans menang Indonesia melawan Iran sangat terbuka. Minimal bisa belajar dari taktik yang diterapkan oleh Fachri Husaini. Tampil dengan pressing ketat dan melakukan man to man marking serta tampil ofensif. Meskipun harus tetap mewaspadai kecepatan para pemain Iran.
Permainan Iran tidak akan jauh berbeda dengan Yordania dan Suriah yang mengalahkan Indonesia pada Challenge Series 2025 beberapa waktu yang lalu. Salah satu titik lemahnya Doni Tri Pamungkas dkk klasik, yakni melakukan kesalahan sendiri. Baik passing maupun gagal memanfaatkan peluang.
- Ajang Pembuktian Indra Sjafri di level Asia
Kalau untuk level Asean, Indra Sjafri sudah tidak ada lagi obatnya dan sulit ditandingi pelatih timnas lainnya. Bahkan, pelatih di kawasan Asean pun tak akan mampu menyamai rekor 4 trofi yang dipersembahkan.
Mau tidak mau, ini adalah momentum terbaik Indra Sjafri menjawab keraguan kualitasnya di level Asia. Ini akan menjadi tantangan menarik pelatih asal Sumbar tersebut.
Selain kaya taktik, pelatih yang banyak mengorbitkan Evan Dimas ini juga punya mental juara. Tidak diunggulkan merupakan hal biasa, termasuk hasil kurang maksimal saat laga uji coba.
- Harus Meminimalisasi Bola Mati
Salah satu persoalan klasik yang sering dialami Indonesia U-20 adalah kalah dalam duel bola udara. Tentu ini harus ada instruksi pelatih untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan yang berbuah pelanggaran di area pertahanan. Sebab, ini sangat menguntungkan lawan yang memiliki postur tinggi seperti Iran. Umpan-umpan diagonal akan menjadi alarm bahaya. Termasuk tendangan penjuru.
Melakukan pelanggaran merupakan hal biasa bagi para pemain sepak bola, tapi harus melihat area pelanggaran. Terlebih jika harus berbuah tendangan penalti dan mendapatkan kartu dari wasit, baik kartu kuning atau kartu merah.
- Harus Menurunkan The Winning Team
Piala Asia adalah turnamen bergengsi dan sebagai dasar lolos Piala Dunia. Jadi tidak ada lagi eksperimen taktik dan pemain. Karena, kesalahan di awal akan berbuah petaka. Selain publik di tanah air menunggu atau ingin tahu The Winning Team ala Indra Sjafri, publik di tanah air juga ingin hasil positif di laga awal.
Tak kalah menarik adalah soal mental bertanding pemain. Jajaran pelatih tentu sudah memiliki pilihan pemain yang benar-benar siap melawan Iran (*)