Mawar Putih Mencuri Perhatian Para Delegasi di Ruang Pertemuan G20

Editor: M. Rifat

15 November 2022 03:05 15 Nov 2022 03:05

Thumbnail Mawar Putih Mencuri Perhatian Para Delegasi di Ruang Pertemuan G20 Watermark Ketik
Mawar putih sebagai hiasan ruang pertemuan G20 di Nusa Dua, Bali. (Foto: medcen G20)

KETIK, DENPASAR – Bunga mawar putih yang terhampar di tengah ruang rapat Pertemuan Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan G20, di Bali, Sabtu malam (12/11) menarik perhatian para delegasi.

Menteri Sri Mulyani dalam pidato sambutan di hadapan para delegasi menjelaskan rangkaian bunga mawar putih itu merepresentasikan pulau-pulau terbesar Indonesia. “Pada saat yang sama melambangkan ketulusan dan perdamaian kami,” ucap Sri Mulyani di depan para delegasi tersebut.

Di sekeliling bunga mawar itu juga terdapat ratusan bunga warna-warni yang menggambarkan semboyan bangsa Indonesia yakni Bhineka Tunggal Ika. "Semboyan ini tertulis pada lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila. Berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu,” tambahnya dalam rilis resmi.

Sri Mulyani menyebut Indonesia merupakan negara yang sangat beragam di dalam satu negara. Meski demikian, Indonesia adalah tetap sebuah bangsa yang satu, sehat, dan kuat serta bersatu walaupun sangat beragam dalam suku, etnis, atau bahkan bahasa lokal.

Kepada para delegasi dari berbagai negara ini, Menkeu juga menjelaskan filosofi dari motif batik lukisan tangan Indonesia pada botol minum G20.

“Kami menyebutnya Sulur-Sulur dan Sekar Jagat. Sulur-Sulur adalah aliran daun dan Sekar adalah bunga, Jagat adalah dunia. Pola Sulur-Sulur pada botol minum hijau adalah perwujudan dari kehidupan yang akan terus berlanjut, tumbuh dan berjuang,” katanya.

Sementara Sekar Jagat yang memiliki pola bunga pada botol minum hitam, kata Sri Mulyani, merupakan simbol dari harmoni dan keberagaman. “Di dalam semangat inilah saya menyambut Anda semua, para undangan delegasi G20,” kata Sri Mulyani.

Dalam pidatonya, Menkeu menyinggung tentang pandemi COVID-19 yang mendominasi diskusi mengenai kebijakan domestik maupun internasional pada beberapa tahun terakhir.

Pandemi juga menjadi fokus utama Presidensi G20 tahun ini, dimana Indonesia mengajak negara-negara di dunia untuk pulih bersama, tumbuh lebih kuat.

Ia mengatakan banyak negara maju menuju kehidupan normal baru dengan COVID-19. Namun demikian, jutaan kasus baru dan ribuan kematian masih dilaporkan tiap minggu. Juga tentang penyebaran cacar monyet lintas batas negara pada periode pertengahan tahun ini.

“Karena itu, usaha kita agar lebih siap dalam menghadapi pandemi di masa depan akan tetap merupakan hal yang penting dan mendesak,” kata Menkeu.(*)

Tombol Google News

Tags:

G20 Sri Mulyani