Sri Mulyani Paparkan Delapan Strategi Pembangunan Nasional, Jatah Sektor Pendidikan Rp700 Triliun

21 Mei 2025 11:45 21 Mei 2025 11:45

Thumbnail Sri Mulyani Paparkan Delapan Strategi Pembangunan Nasional, Jatah Sektor Pendidikan Rp700 Triliun
Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Paripurna DPR beragendakan Pengantar dan Keterangan Pemerintah atas Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2026 di Jakarta pada Selasa (20/5/2025). (Foto: Biro KLI Kemenkeu)

KETIK, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan delapan strategi yang mendukung agenda Pembangunan nasional. Dia memaparkan itu dalam Rapat Paripurna DPR beragendakan Pengantar dan Keterangan Pemerintah atas Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2026 di Jakarta, Selasa 20 Mei 2025.

Delapan strategi tersebut sebagai berikut:

  1. Mempercepat ketahanan pangan dengan mendorong produktivitas dan menjaga stabilitas harga pangan, untuk mewujudkan petani makmur dan nelayan Sejahtera.
  2. Mewujudkan ketahanan energi dengan peningkatan lifting minyak dan gas, menjaga stabilitas harga energi, percepatan pengembangan energi baru terbarukan, serta mengurangi emisi gas rumah kaca. Termasuk meningkatkan nilai tambah kelapa sawit dengan melanjutkan program B40 menuju transisi B50.
  3. Memperkuat efektivitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk membangun generasi sehat dan produktif sejak dini. Program MBG ini didesain untuk meningkatkan gizi, sekaligus memberdayakan peran UMKM, serta membangkitkan ekonomi daerah.
  4. Menghadirkan pendidikan yang bermutu dan berdaya saing melalui penguatan sekolah unggulan, sekolah rakyat, perbaikan sarana dan prasarana, peningkatan angka partisipasi kasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan perguruan tinggi, penguatan kualitas tenaga pengajar, serta penguatan vokasional. Pada tahun 2026, anggaran pendidikan dialokasikan antara Rp727 triliun hingga Rp761 triliun.
  5. Menghadirkan pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk menunjang perbaikan produktivitas dengan peningkatan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Anggaran kesehatan juga diarahkan untuk efektivitas program pemeriksaan kesehatan gratis, akselerasi penurunan stunting dan kasus penyakit menular, penguatan fasilitas kesehatan, serta penambahan bantuan gizi bagi balita dan ibu hamil. "Untuk mendukung kualitas kesehatan tersebut, anggaran kesehatan untuk tahun 2026 dialokasikan sebesar Rp181 triliun hingga Rp228 triliun," ujar Menkeu.
  6. Memperkuat pembangunan desa serta pemberdayaan koperasi dan UMKM. Upaya tersebut direalisasikan melalui akselerasi desa mandiri serta penguatan peran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) dan UMKM dalam pemberdayaan ekonomi daerah.
  7. Memperkuat pertahanan semesta untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat sebagai fondasi kemandirian ekonomi, sosial, dan politik dalam rangka menghadirkan kesejahteraan yang berkeadilan.
  8. Mengakselerasi investasi dan peningkatan daya saing perdagangan global dalam global value chain yang lebih kuat. Pemerintah telah membentuk Danantara untuk meningkatkan sinergi dan daya saing serta daya tarik BUMN secara nasional dan global.

“Dengan terlaksananya delapan strategi kebijakan tersebut, niscaya dan Insya Allah fondasi ekonomi Indonesia akan terus terjaga tangguh, mandiri, dan sejahtera,” ungkap Menkeu Sri Mulyani. (*)

Tombol Google News

Tags:

Sri Mulyani Kemenkeu Paripurna DPR