KETIK, BLITAR – Menjelang pemungutan suara pemilu 2024, Presiden kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri kembali berziarah ke makam ayahandanya, Bung Karno. Megawati didampingi Puan Maharani, Hasto Kristiyanto, serta rombongan pengurus DPC PDI Perjuangan Blitar, Jumat (9/2/2024).
Hasto menjelaskan, Megawati kembali berziarah untuk kedua kalinya pada Jumat Legi ini sesuai jadwal dari KPU. Sebelumnya, pada awal November 2023, Megawati telah melakukan ziarah ke makam Bung Karno didampingi oleh pasangan paslon nomor urut 03, Ganjar-Mahfud.
"Ziarah kedua ini dari jadwal yang ditetapkan oleh KPU. Kemarin berkampanye di Banyuwangi kemudian besok di Jawa Tengah, kan ada waktu 1 hari maka dikhususkan untuk berziarah ke Makam Bung Karno, ini merupakan hal rutin yang dilakukan oleh ibu,” ujar Hasto usai mendampingi Megawati berziarah.
Menurut Hasto, tidak ada kekuatan manapun yang bisa membungkam rakyat, termasuk saran-saran dari akademisi. Karena perguruan tinggi memiliki kebebasan mimbar akademik. Perguruan tinggi juga selalu menegakkan kebenaran melalui ilmu pengetahuan.
"Menurut Bung Karno, ilmu pengetahuan harus berdaya guna bagi kemanusiaan dan kepentingan rakyat. Suara rakyat tidak boleh dibungkam oleh siapapun," terangnya.
Hasto, saat memberikan keterangan pada awak media, Jumat (9/2/2024) (foto: Favan/ketik.co.id)
Seperti yang terjadi di Sidoarjo misalnya, operasi khusus yang menyandera Bupati Sidoarjo dan dipaksa mendukung paslon sebelah. Bupati Gresik dinilai Hasto, juga mengalami hal serupa.
"PDI Perjuangan fokus melawan oknum-oknum pemerintah daerah, Kepala Dinas, Kepala Desa, yang ditekan dan dicari kelemahannya. Bahkan ada operasi khusus untuk memenangkan partai tertentu," imbuh Hasto.
Menurut Hasto, pihak PDI Perjuangan percaya dari pengalaman tentang makna kekuasaan bahwa kekuatan rakyat tidak bisa dibungkam. Sehingga hari-hari ke depan akan menjadi kekuatan arus balik.
"Kekuatan kebenaran yang mulai berani menyuarakan, termasuk dari aparat TNI-Polri yang benar-benar netral. Karena pada pemilu, TNI-Polri memang harus benar-benar netral tidak mendukung paslon tertentu," pungkasnya.(*)