KETIK, MALANG – Pagelaran karnaval di Kota Malang berlangsung sangat meriah. Sebanyak 36 organisasi perangkat daerah (OPD) berpartisipasi menampilkan serba-serbi budaya Indonesia yang beragam.
Wali Kota Malang, Sutiaji ditemani Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Malang turut berpartisipasi memakai busana adat Batak. Menurutnya karnaval kali ini sebagai gambaran Kota Malang sebagai miniatur Negara Indonesia.
Terlebih mendekati Pemilu 2024, Sutiaji menekankan supaya tak ada perpecahan di masyarakat Kota Malang. Hal itu tercermin dalam tema karnaval Kota Malang tahun ini yakni Berbhineka Tunggal Ika Menuju Indonesia Maju.
"Sebentar lagi kita mau pesta demokrasi dan itu rawan sekali terjadi perpecahan. Ini kita mengingatkan bahwa demokrasi itu alat. Tujuannya bagaimana kemakmuran Indonesia tercapai dengan baik," jelas Sutiaji usai pelaksanaan karnaval pada Sabtu (26/8/2023).
Rute karnaval Kota Malang dimulai dari Koridor Kayutangan Heritage hingga berakhir di Jalan Semeru tepatnya di samping Perpustakaan Daerah Kota Malang. Warga Kota Malang sejak pagi telah memenuhi sisi jalan di sepanjang rute karnaval untuk menyaksikan kemeriahan tersebut.
Masyarakat pun sangat antusias dan dipenuhi sorak-sorai setiap penampilan peserta karnaval. Wajar saja, mengingat banyak tampilan berasal dari budaya daerah lain yang jarang disaksikan masyarakat dalam kehidupan kesehariannya.
Ada budaya Bali di Karnaval Kota Malang. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)
Sutiaji berharap, beragamnya tampilan yang disuguhkan membuat masyarakat sadar bahwa perbedaan suku, ras, agama, tidak dijadikan sebagai penghalang persatuan.
Menariknya, terlihat peserta yang merupakan warga Papua turut meramaikan Karnaval Kota Malang. Mereka dengan kompak mengenakan pakaian adat setempat dan berbaur dengan peserta lainnya.
"Maka kita ingatkan bahwa boleh berbeda, tapi kita tujuannya satu yakni kemakmuran di Indonesia tercapai dengan baik. Kedamaian itu menjadi kunci utama, karena kita ingin Indonesia ini makmur," tambahnya.
Sutiaji menyinggung gelaran besar ini diharapkan dapat menghidupkan perekonomian masyarakat khususnya UMKM. Dari pantauan di lokasi, banyak sekali warga yang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menjajakan makanan dan minuman.
"Banyak output yang diharapkan. Misalnya UMKM mesti jalan, memberikan hiburan kepada masyarakat. Juga tadi, memberikan pendidikan kepada masyarakat. Apalagi tadi mayoritas ASN terlibat secara langsung. Mereka memberikan pelayanan kepada masyarakat terkait kebhinekaan ini yang harus kita rawat," tandasnya.(*)
