KETIK, JEMBER – (Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk mendorong perilaku yang mengarah pada bunuh diri atau menyiksa diri sendiri. Jika anda atau orang di sekitar anda memiliki gejala gangguan psikis yang mengarah pada hal-hal yang membahayakan, jangan ragu untuk segera menghubungi layanan konsultasi psikologi atau lembaga pendamping terdekat)
Peranan pemadam kebakaran (damkar) kian meluas, tak hanya pada pemadaman kebakaran. Bahkan di Jember, petugas UPT Pemadam Kebakaran dan Penyelamat (Damkarmat) Satpol PP Pemkab Jember sampai harus memberikan penguatan mental kepada seorang perempuan muda yang hendak mencoba bunuh diri karena masalah dengan mantan kekasih ditambah masalah pribadi lainnya.
SD, perempuan 22 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai karyawati di salah satu bank swasta di Jember, nekat melakukan aksi uji coba bunuh diri. Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu dini hari, 25 Mei 2025 sekitar pukul 02.27 WIB.
Sebelum melakukan aksi uji coba bunuh diri, perempuan asal Kecamatan Bangsalsari yang kost di Kecamatan Sumbersari itu sempat berkomunikasi melalui whatsapp tentang niatannya untuk mengakhiri hidup. Beruntung, petugas Damkar Jember sigap dengan memberikan persuasi agar korban mengurungkan niatnya.
"Awalnya kami mendapat laporan dari korban lewat chat aplikasi whatsapp, yang mengaku sudah melakukan upaya bunuh diri dua kali," kata Anggota Damkar Affy Fathoni Rachmadiansyah saat dikonfirmasi di lokasi kejadian usai menolong korban.
Pria yang akrab disapa Toni itu menceritakan, korban saat itu awalnya menyampaikan laporan kepada petugas Damkar pada Sabtu malam (24 Mei 2025) sekitar pukul 23.00 WIB.
"Awal itu kami sebenarnya menanggapi laporan tersebut, dengan menelepon korban lewat aplikasi whatsapp. Maksudnya untuk menenangkan kondisi korban. Saya kira sudah tenang, korban telepon lagi dan mengaku sudah minum setengah botol cairan pembersih toilet," jelasnya.
"Kemudian rencana akan melalukan aksi ketiga kali jika tidak ada yang menolong," sambung Toni.
Korban kemudian panik setelah meminum cairan pembersih toilet sehingga meminta tolong kepada petugas Damkar. Karena saat itu ia tinggal sendirian.
Setengah botol cairan pembersih toilet berukuran 750 ml, sudah ia minum.
Beruntung korban masih bisa diselamatkan, saat salah seorang petugas damkar bersama dua anggota Polsek Sumbersari datang ke lokasi kejadian.
Korban pun segera dilarikan ke Klinik Suherman tidak jauh dari lokasi kejadian, untuk mendapat pertolongan medis.
Dari cerita korban, upaya melakukan aksi bunuh diri itu sudah dilakukan beberapa kali.
"Kalau dari pengakuannya, sebelumnya korban itu minum banyak pil obat tidur, kemudian ditambah obat Paracetamol. Kemudian terakhir ya minum setengah botol Wipolt (cairan pembersih toilet) ukuran 750 ml itu," jelasnya.
"Kami bersama dua anggota polisi dari Polsek Sumbersari langsung ke rumah kos korban. Di sana korban ditemukan dalam kondisi terkapar dan lemas. Alhamdulillah masih bisa diajak komunikasi, dan mengaku kakinya dingin. Benar ada botol cairan pembersih toilet sudah sisa sedikit yang diakui diminum korban, selanjutnya korban dievakuasi ke Klinik Suherman itu dibantu teman kosnya juga," ulasnya.
"Dari kejadian ini, beruntung korban masih tertolong oleh petugas medis. Selanjutnya penanganan dilakukan oleh petugas kepolisian itu mas," imbuhnya.
Terpisah, Kapolsek Sumbersari AKP Suhartanto mengatakan masih melakukan upaya pulbaket (pengumpulan bahan keterangan) terkait kejadian tersebut.
"Masih kami dalami kejadian itu, anggota saat ini masih di lapangan," ucap pria yang akrab disapa Tanto ini. (*)
