Bocah SD Perempuan di Jember Alami Luka Bakar Melepuh Akibat Disiram Kuah Bakso, Diduga Korban KDRT Tante

25 Mei 2025 15:14 25 Mei 2025 15:14

Thumbnail Bocah SD Perempuan di Jember Alami Luka Bakar Melepuh Akibat Disiram Kuah Bakso, Diduga Korban KDRT Tante
Potongan layar video viral yang mengungkap kasus kekerasan terhadap anak 9 tahun di Kecamatan Kalisat, Jember. (Istimewa)

KETIK, JEMBER – Kasus kekerasan terhadap anak masih saja terus terjadi. Di Jember, seorang bocah perempuan berusia 9 tahun, mengalami luka bakar akibat disiram air panas.

Sekujur kaki, paha hingga sekitar daerah kelamin bocah berinisial ZN yang masih duduk di bangku SD itu, mengalami luka bakar melepuh. Selain itu, juga tampak luka lebam dan lecet pada bagian wajah.

Kasus ini terekam dari 2 video viral berdurasi masing-masing 19 dan 8 detik yang menunjukkan kondisi bocah asal Kecamatan Kalisat ini.  

Korban diduga menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang diduga dilakukan oleh tantenya atau adik kandung dari ibunya sendiri. 

Video viral tersebut direkam oleh gurunya sendiri sebagai upaya agar kasus ini bisa segera mendapat penanganan dari polisi. Video tersebut viral dan ramai di medsos Facebook (FB), Instagram (IG), dan TikTok. 

Dari penelusuran yang dilakukan jurnalis Ketik.co.id, diketahui bocah perempuan malang itu adalah siswa kelas 3 di SDN Kalisat 1.

Untuk luka bakar dan melepuh yang dialami korban, diduga akibat disiram dengan kuah bakso.

"Awalnya ramai video itu. Saat di sekolahnya. Video itu katanya direkam gurunya korban. Ya si Z itu. Mengalami luka bakar dan melepuh akibat disiram air panas oleh tantenya sendiri. Juga kemudian katanya di siram kuah bakso," kata salah seorang tetangga korban berinisial WN saat dikonfirmasi di lokasi kejadian, Minggu, 25 Mei 2025.

Selama ini, korban memang tinggal di rumah nenek dan tantenya. 

"Kasihan dia mas, anak broken home. Kedua orang tuanya cerai. Dia anak kedua dari tiga bersaudara. Kalau di sini, tinggal juga dengan kakaknya. Kalau adiknya atau anak nomor tiga saya tidak tahu dimana. Mungkin ikut ibunya kan kerja di Kalimantan. Kalau bapaknya tidak tahu dimana," jelas pria yang sehari-hari bekerja di Pasar Kalisat itu.

Terkait luka bakar dan melepuh pada kulit yang dialami korban, lanjutnya, sudah cukup lama. Karena tampak mengering.

"Pastinya kapan tidak tahu. Tapi kalau warga tahunya sering mengalami luka. Kayaknya luka lebam dan segala macam itu, sudah lama dialami. Ada juga tetangga yang bilang, sejak kecil korban itu sering dianiaya tantenya. Padahal juga ada neneknya. Nenek dan tantenya ini dari ibunya korban itu," jelasnya.

Dari kejadian itu, lanjut WN, korban didampingi guru sekolahnya, petugas Peksos Dinsos Jember, serta saudaranya, melapor ke Polsek Kalisat. 

"Kemudian infonya ditangani sama Polres Jember, Jumat malam kemarin (23/5). Tantenya dijemput anggota polisi itu," ucapnya.

Kasus ini juga sudah terendus oleh pihak kepolisian. Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Jember AKP Angga Riatma melalui Kanit PPA Polres Jember Ipda Qori Novendra, mengatakan pihaknya sudah melakukan penyelidikan terkait kasus yang dialami bocah malang itu.

Kata Qori, dari kasus tersebut, polisi sudah menetapkan tante korban berinisial NAR (27) sebagai tersangka.

"Awal kasus itu, korban itu tinggal dengan tantenya. Jumat malam didampingi petugas Peksos (Pekerja Sosial) Dinsos Jember membuat laporan dan kami terima. Selanjutnya malam itu juga, setelah memeriksa saksi-saksi kami langsung penyelidikan dan mengamankan tante korban itu di rumahnya," kata Qori saat dikonfirmasi terpisah di Mapolres Jember.

Dari proses interogasi yang dilakukan polisi, lanjutnya, tante korban mengakui perbuatannya.

"Dialah yang menyiram korban dengan kuah bakso panas menggunakan dandang. Saat itu kebetulan tantenya sedang memanaskan kuah bakso. Dandang tersebut juga kami amankan dari rumahnya," jelas Qori.

"Terkait TKP di kamar mandi belakang rumah. Tante korban kami tetapkan tersangka, dan alasannya menyiram kuah bakso ke tubuh korban. Karena kesal, korban tidak pulang seharian, dan pulang membawa toples," sambungnya menjelaskan.

Terkait penyiraman kuah bakso itu, lebih lanjut kata Qori, untuk menakut-nakuti korban. Menanyakan toples yang dibawa diambil atau didapat darimana.

"Tersangka berkata, 'Kalau kamu tidak mengaku, akan kusiram kuah panas ini'. Korban mundur ketakutan hingga masuk ke kamar mandi. Kemudian dilakukan (penyiraman) sehingga menyebabkan luka pada tubuh korban itu. Dari kaki, paha, sampai mendekati kelamin korban," ungkapnya.

Lebih jauh Mantan Kanit Reskrim Polsek Sumbersari ini menjelaskan, terkait video viral korban itu. Kejadian dalam video tersebut sekitar 20 Mei 2025 kemarin.

"Kejadian korban disiram kuah bakso sekitar 5  Mei 2025 kemarin. Video itu direkam sebelum viral tanggal 13 Mei 2025. Korban belum sembuh betul tapi sudah berangkat sekolah. Lukanya sudah agak kering," ucapnya.

Setelah ramai, video itu diunggah ulang pada 20 Mei 2025 lalu. Polisi bergerak cepat dan meringkus tersangka sesaat setelah tante korban dilaporkan pada 23 Mei 2025 kemarin. 

Qori juga menanggapi soal kabar bahwa nenek korban ikut terlibat dalam tindakan kekerasan pada anak itu.

"Sementara ini, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa neneknya tidak terlibat dalam penyiraman air panas. Untuk neneknya, sementara ini hasil pemeriksaan belum menunjukkan keterlibatan," ujarnya.

Dari kejadian tersebut, tante korban terancam dengan Pasal 44 ayat 2 UU nomor 23 th 2004 Tentang PKDRT sub Pasal 80 ayat 2 UU No. 35 th 2014 Tentang Perlindungan anak. 

"Selain dikenakan pasal kekerasan terhadap anak dan perlindungan anak, kami juga menerapkan pasal KDRT, karena pelaku dan korban tinggal serumah setiap hari.Ancaman hukuman 10 tahun penjara," tegasnya.

"Tersangka ini juga memiliki anak balita yang masih menyusui. Saat ini, meskipun tersangka ditahan, kami tetap memberikan perlakuan khusus, mengingat anaknya masih membutuhkan ASI. Kami memberikan waktu agar pelaku tetap bisa menyusui anaknya," pungkasnya. (*) 

Tombol Google News

Tags:

Jember polres jember Kekerasan Dalam Rumah Tangga kekerasan terhadap anak KDRT perlindungan anak bocah SD di Kalisat disiram kuah bakso luka melepuh