KETIK, SURABAYA – Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS) merupakan salah satu masjid terbesar di Indonesia yang terletak di Jl. Masjid Al Akbar Timur No.1, Pagesangan, Surabaya
Masjid Nasional Al Akbar Surabaya merupakan salah satu masjid terbesar di Indonesia, yang memiliki sejarah panjang sejak awal pembangunannya.
Gagasan pembangunan Masjid Al Akbar pertama kali dicetuskan oleh Wali Kota Surabaya Cak Narto alias H. Soenarto Soemoprawiro pada 1995.
Pembangunan ini dimaksudkan menghadirkan masjid besar yang dapat menampung jemaah dalam jumlah besar serta menjadi pusat kegiatan keagamaan di Jawa Timur.
Peletakan batu pertama dilakukan pada 4 Agustus 1995 oleh Wakil Presiden RI saat itu, Try Sutrisno. Namun, proyek ini sempat terhenti akibat krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada 1997-1998.
Setelah sempat tertunda, pembangunan dilanjutkan kembali dan selesai pada 2000. Masjid ini akhirnya diresmikan pada 10 November 2000 oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang juga memberikan nama "Masjid Nasional Al Akbar".
Arsitektur dan Keistimewaan
• Luas Bangunan: 22.300 m² dengan total luas area 11,2 hektare.
• Kapasitas: Menampung sekitar 59.000 jemaah.
• Kubah Unik: Berbentuk setengah bola dengan kombinasi warna hijau dan biru, serta dikelilingi 4 kubah kecil.
• Menara Setinggi 99 Meter: Melambangkan Asmaul Husna dan dapat dinaiki untuk melihat panorama kota Surabaya.
• Pintu Masuk dan Kaligrafi: Memiliki 45 pintu kayu besar berukir dan kaligrafi yang menghiasi bagian dalam masjid.
Berikut Tokoh Di Balik Nama Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya
1. H Try Sutrisno
H. Try Sutrisno adalah seorang purnawirawan Jenderal TNI dan Wakil Presiden Indonesia ke-6, yang menjabat dari tahun 1993 hingga 1998 pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.
2. H. Tarmizi Taher
H. Tarmizi Taher adalah seorang tokoh Islam, birokrat, dan Menteri Agama Indonesia ke-17 yang menjabat pada periode 1993-1998 di era Presiden Soeharto.
3. H. Mar'ie Muhammad
H. Mar’ie Muhammad adalah seorang tokoh birokrat, ekonom, dan Menteri Keuangan Indonesia ke-20, yang menjabat pada periode 1993-1998 di era Presiden Soeharto.
4. H Basofi Soedirman
H. Basofi Soedirman adalah seorang purnawirawan militer, politisi, dan seniman dangdut yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur periode 1993-1998.
5. H. Imam Utomo
H. Imam Utomo adalah seorang purnawirawan militer dan politisi, yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur selama dua periode (1998-2008).
6. H Soenarto Sumoprawiro
H. Soenarto Soemoprawiro adalah Wali Kota Surabaya periode 1994-2002, yang dikenal sebagai pencetus ide pembangunan Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. Sosoknya juga akrab dipanggil Cak Narto oleh masyarakat Surabaya.
7. Hoesien Soeropranoto
KH. Hoesien Soepranoto adalah seorang ulama, tokoh Muhammadiyah, dan pejuang kemerdekaan Indonesia. Ia dikenal sebagai tokoh perintis pergerakan Islam modern di Indonesia dan pernah menjabat sebagai Ketua Muhammadiyah pertama di Jawa Timur.
Masjid Nasional Al Akbar Surabaya bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan keagamaan, sosial, dan pendidikan. Keindahan arsitekturnya menjadikannya ikon religi di Surabaya dan salah satu masjid terbesar di Indonesia. (*)