KETIK, SURABAYA – Pada Senin 16 Juni 2025, Forum Solidaritas Madura Indonesia (FSMI) berencana menggelar demo besar-besaran agar Wali Kota Surabaya membatalkan aturan soal juru parkir di Kota Pahlawan.
Namun, demo tersebut batal karena perwakilan FSMI sudah menemui Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di rumah dinasnya pada Jumat 13 Juni 2025.
"Ya, insyaallah teman-teman apakah ada (demo), itu insyaallah enggak ada. Karena apa? Karena ini kami sudah terangkan. Inilah yang terjadi," kata Eri pada Sabtu 14 Juni 2025.
Eri megungkapkan pesan untuk FSMI jika jukir harus bekerja secara jujur sesuai ketentuan, khususnya tidak menarik tarif melebihi karcis resmi.
"Maka, kalau kita ingin menjaga Surabaya, ketika menjadi petugas parkir, satu, jangan menarik parkir di atas karcis yang sudah ditentukan. Kedua, jangan menarik uang tanpa karcis, beres to," tegas Eri.
Eri juga menekankan pentingnya keterbukaan dan kejujuran agar tak ada pihak yang merasa disudutkan akibat ulah segelintir oknum. Ia juga mengajak masyarakat untuk tidak ragu melawan praktik jukir liar yang tidak bekerja sesuai aturan. Sehingga Surabaya akan menjadi aman dan nyaman.
"Karena ketika kami jelaskan, ketika tahu artinya seperti ini, baru oh begini to. Karena kalau orang yang tidak mengerti kan akhire ono sing fitnah A, fitnah B, fitnah C. Tapi ketika dijelaskan gamblang, loh ya wis berarti wis bener. Ya, benar. Makanya kita jalan bersama," jelasnya.
"Warga Surabaya kan kepengin ngono tok to. Aman, nyaman. Nah, yang kalau ternyata ada oknum yang itu ya ayo kita lawan gitu loh," pungkas Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.(*)