KETIK, JAKARTA – Para pemimpin dunia mengecam serangan Israel terhadap satu kamp pengungsi Palestina di Rafah, Gaza selatan, pada Minggu (26/5/2024).
Jumlah korban tewas akibat serangan tersebut yang terjadi di lingkungan Tel al-Sultan di Rafah barat, kini meningkat menjadi 45 orang, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Daerah tersebut telah ditetapkan oleh Israel sebagai zona aman dan ribuan pengungsi Palestina mencari perlindungan di sana sejak Israel menginvasi Rafah dua pekan lalu.
“Marah dengan serangan Israel yang telah menewaskan banyak pengungsi di Rafah,” tulis Presiden Prancis Emmanuel Macron melalui akun X pribadinya @EmmanuelMacron.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock dan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell mengatakan keputusan ICJ harus dihormati. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Irlandia Micheal Martin mengatakan yang dilakukan Israel biadab.
"Hukum kemanusiaan internasional berlaku untuk semua orang, juga untuk perilaku perang Israel," kata Baerbock.
"Selain kelaparan, penolakan untuk memberikan bantuan dalam jumlah yang cukup, apa yang kita saksikan tadi malam adalah hal yang biadab," kata Martin.
Mesir yang berbatasan dengan Rafah juga mengutuk serangan Rafah. Negeri itu mengatakan serangan tersebut merupakan pemboman yang disengaja terhadap tenda-tenda pengungsi yang dilakukan militer Israel.
"Pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional," tegasnya.
Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) juga mengutuk serangan Israel. Qatar mengatakan serangan Rafah dapat menghambat upaya menengahi gencatan senjata dan pertukaran sandera.
Di sisi lain, negara Amerika Chili menyebut Israel sebagai penjahat. Presiden Gabriel Boric terang-terangan memberikan label itu di postingan Instagramnya.
Uni Afrika mengatakan serangan Israel mengerikan, apalagi dengan korban tewas anak-anak. Kesatuan negara Afrika itu menyebut Tel Aviv menghina keputusan internasional.
"Negara Israel terus melanggar hukum internasional tanpa mendapat hukuman dan menghina keputusan ICJ dua hari lalu yang memerintahkan diakhirinya aksi militer di Israel. Rafah," kata Ketua Komisi AU Moussa Faki Mahamat pada X.
"Perintah ICJ harus segera ditegakkan jika ingin tatanan global terwujud," tambahnya.
Di Inggris, Pemimpin Partai Buruh Keir Starmer, yang akan bersaing dalam pemilu tanggal 4 Juli, akan mengupayakan gencatan senjata setelah terpilih sebagai perdana menteri.
"Adegan-adegan itu, laporan-laporan itu mengerikan. Yang lebih parahnya adalah ini adalah zona aman, dengan perempuan dan anak-anak di dalamnya, keluarga-keluarga yang sudah beberapa kali mengungsi,”paparnya.
"Saya terkejut dengan apa yang saya lihat dalam semalam, saya pikir setiap manusia akan terkejut dengan apa yang mereka lihat dalam semalam,” ujar dia.
Dia menambahkan, jatuhnya korban sipil adalah konsekuensi yang tidak dapat dihindari dari operasi militer Israel di Rafah, yang telah diperingatkan oleh para pemimpin dunia.
Politisi sayap kiri Jeremy Corbyn juga menyebut serangan itu sebagai "kegagalan kemanusiaan yang mengerikan,". (*)