KETIK, BLITAR – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar, Bambang Rianto dan Bayu Setyo Kuncoro, terus melakukan pendekatan intensif kepada warga melalui kampanye “Sapa Warga.”
Pada Sabtu malam, 19 Oktober 2024, pasangan ini mengunjungi Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, untuk menyerap aspirasi masyarakat, khususnya kelompok tani setempat.
Dalam acara tersebut, Bambang-Bayu hadir bersama pimpinan dan pengurus koalisi partai politik pengusung, serta relawan untuk bertemu langsung dengan ratusan warga.
Salah satu momen penting dalam acara ini terjadi ketika Hendik, perwakilan dari kelompok tani Sidomulyo Ngadirejo, menyampaikan aspirasi terkait kebutuhan petani di tengah musim kemarau panjang.
“Di musim kemarau panjang seperti ini, kami butuh bantuan untuk pasokan air di sawah kami, Pak. Mohon nantinya jika Pak Bambang dan Pak Bayu terpilih, dapat membantu kami para kelompok tani di Ngadirejo,” ujar Hendik.
Hendik juga mengungkapkan bahwa kelompok tani Sidomulyo telah mulai memproduksi pupuk organik secara mandiri.
“Kami sudah mulai menggarap pupuk organik sendiri, dan kemarin berhasil menghasilkan 105 ton pupuk yang kami gunakan sendiri. Kami berharap nantinya Pak Bambang dan Pak Bayu bisa memberikan dukungan lebih agar kami bisa memproduksi pupuk lebih banyak lagi,” tambahnya.
Menanggapi permintaan ini, Bambang Rianto menyatakan komitmennya untuk berkolaborasi dengan DPRD Kota Blitar serta dinas terkait guna merealisasikan bantuan kepada petani.
Salah satu solusi yang ditawarkan adalah pembangunan dan perbaikan saluran irigasi serta penyediaan rumah pompa untuk membantu mengatasi masalah air di musim kemarau.
“Kita akan menggunakan APBD untuk kepentingan rakyat, salah satunya pembangunan irigasi dan rumah pompa untuk membantu teman-teman petani di kala kemarau seperti ini,” jelas Bambang.
Bambang juga menekankan komitmennya untuk membantu meningkatkan produksi pupuk organik dan memberantas praktik-praktik ilegal yang merugikan petani.
“Bersama pemerintah pusat, kita di daerah juga akan membantu memberantas mafia pupuk. Selain itu, kita akan mengalokasikan anggaran untuk mendukung produksi pupuk organik secara mandiri agar petani bisa swadaya,” imbuhnya.
Kepada kelompok tani dan masyarakat yang hadir, Bambang juga memaparkan beberapa program unggulan yang akan menjadi prioritas dalam pemerintahannya.
Program tersebut antara lain Rastrada (Beras Kesejahteraan Daerah), satu rumah satu sarjana, tablet sak kuotane, sekolah gratis, seragam gratis, satu kelurahan satu ambulans, bedah rumah, serta insentif bagi ketua RT/RW, guru ngaji, guru sekolah minggu, juru kunci, kader posyandu, dan LPMK.
“Program satu rumah satu sarjana kami usung agar generasi mendatang lebih baik dan berkualitas,” ungkap Bambang.
Bambang juga memperkenalkan inisiatif baru, yaitu program Lapor Pak Be, yang memungkinkan warga Kota Blitar melaporkan keluhan atau pengaduan kapan saja.
“Melalui program Lapor Pak Be, masyarakat bisa memberi pengaduan setiap saat. Ini akan memastikan bahwa keluhan warga bisa langsung ditangani,” pungkas Bambang.
Pasangan Bambang-Bayu berharap, melalui komitmen dan program-program tersebut, mereka dapat memberikan solusi konkret bagi masyarakat Kota Blitar, khususnya para petani di Kelurahan Ngadirejo. (*)