KETIK, BLITAR – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Blitar, Rijanto-Beky Herdihansah, telah memasukkan konsep investasi dalam visi misinya. Terutama, mereka menargetkan sektor peternakan sebagai prioritas utama untuk mendorong kemajuan ekonomi lokal.
Melalui kolaborasi dengan investor, usaha peternakan rakyat diharapkan akan semakin berjaya, sesuai dengan cita-cita mewujudkan Kabupaten Blitar yang berdaya dan berjaya untuk semua.
Muhammad Raihan Tsany Azzura, juru bicara pasangan Rijanto-Beky, menyatakan bahwa keberadaan investor tidak perlu dianggap sebagai ancaman, melainkan peluang besar.
“Karenanya, terlalu dangkal jika ada yang mengatakan kehadiran investor di Kabupaten Blitar sebagai ancaman,” tegas Raihan dalam keterangannya pada Minggu, 20 Oktober 2024.
Pernyataan ini muncul setelah adanya politisasi dalam debat publik paslon Pilkada yang berlangsung pada Jumat malam 18 Oktober 2024. Isu tersebut, menurut Raihan, digunakan untuk menakut-nakuti masyarakat, terutama peternak kecil, dengan spekulasi adanya monopoli pasar oleh investor.
“Mereka yang menganggap investasi sebagai ancaman atau monopoli dunia peternakan bisa dikatakan anti-investasi, yang itu sama halnya menentang program hilirisasi pusat,” lanjutnya.
Raihan menekankan bahwa dengan memandang investor sebagai mitra kolaborasi, banyak manfaat yang bisa diperoleh masyarakat, khususnya peternak.
“Kehadiran investasi akan meningkatkan efisiensi dan membuka lapangan kerja, di mana investor dapat membantu memperbaiki proses produksi sekaligus meningkatkan hasil,” jelasnya.
Contoh konkret yang ditawarkan adalah pembangunan pabrik pakan ternak atau pabrik makanan berbahan dasar telur. Berdirinya pabrik ini akan membutuhkan bahan baku seperti tepung ikan, yang bisa disuplai dari kawasan Blitar Selatan.
Dalam hal ini, Rijanto-Beky berkomitmen untuk memastikan harga pakan yang terjangkau bagi peternak melalui kebijakan lokal yang berpihak kepada petani kecil.
Selain itu, investasi akan membantu dalam hal pemasaran, distribusi, dan akses pasar bagi peternak kecil.
“Diversifikasi dan meluasnya kesempatan baru akan terjadi. Jadi, investor jangan dianggap sebagai pesaing, tapi pelengkap dan mitra kolaborasi," Raihan menambahkan.
Kehadiran investor juga dinilai mampu mendatangkan transfer teknologi dan pengetahuan. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas usaha peternakan lokal yang selama ini masih konservatif.
Menanggapi kekhawatiran terkait ancaman monopoli, Raihan meyakinkan masyarakat bahwa regulasi dan political will yang kuat akan mampu mencegah hal tersebut.
“Semua persoalan yang dikhawatirkan akan teratasi dengan kebijakan yang adil yang melindungi kepentingan peternak lokal. Dan itu bagian dari spirit pasangan Rijanto-Beky membawa Kabupaten Blitar berdaya dan berjaya untuk semua masyarakatnya,” tutupnya.(*)