KETIK, SAMPANG – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Mohammad Zyn Sampang kini menjadi sorotan publik. Pasalnya, pasien rawat inap di RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang ditempatkan di depan kamar mandi.
"Kami sangat kecewa dengan kondisi ini. Pasien berhak mendapatkan perawatan yang layak dan nyaman," ujar Miseh, salah satu keluarga pasien kepada media ketik, Sabtu,17 Mei 2025.
Menurut dia, jika memang jumlah pasien selalu meningkat dan kamar penuh, maka tidak harus membuat tempat rawat inap di depan kamar mandi.
"Membuat tempat rawat inap di depan kamar mandi ini bisa dikatakan pelayanan yang tidak manusiawi," ucapnya.
Dikatakan, tempat rawat inap di depan kamar mandi sangat menggangu kenyamanan, ketenangan dan istirahat pasien. Sebab, kamar mandi dikeluhkan karena bau tak sedap dan orang sering lewat atau keluar masuk kamar mandi.
"Ini tidak manusiawi, katakanlah begitu. Saya tidak bisa bayangkan bagaimana pasien bisa merasa nyaman di tempat tempat tersebut," tegasnya.
Lanjut dia menyampaikan, semua pasien berhak mendapatkan pelayanan yang maksimal baik itu pasien BPJS dan non BPJS. Nakes harus melayani pasien dengan penuh integritas.
"Semoga kedepannya ada evaluasi dari pihak manajemen rumah sakit khususnya direktur rumah. Direktur seharusnya punya jadwal khusus untuk melakukan monitoring terutama dalam menyapa pasien," harapnya.
Ia juga meminta agar pihak rumah sakit lebih memperhatikan kebutuhan dan kenyamanan pasien.
"RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang diharapkan dapat menanggapi kritik ini dan melakukan perbaikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan," tukasnya.
Saat dikonfirmasi, Humas RSUD dr Mohammad Zyn Sampang, Amin Jakfar tidak memberikan jawaban yang jelas. Ia justru memberi penjelasan tentang rencana penerapan Kamar Rawat Inap Standar (KRIS) oleh BPJS Kesehatan untuk masyarakat Sampang mulai 30 Juni 2025 mendatang.
"KRIS merupakan kelas rawat inap standar dan ini merupakan wacana BPJS Kesehatan. Ini adalah sistem standar baru yang akan diterapkan mulai 30 Juni 2025, menggantikan sistem kelas 1, 2, dan 3 yang ada," tukasnya.
Namun saat ditanya kembali, alasan RSUD dr Mohammad Zyn Sampang membuat kamar rawat inap di depan kamar mandi, Amin tidak menjawab secara tegas.
"Maaaf yang menilai nanti BPJS Kesehatan. Kami hanya mengikuti regulasinya," pungkas Amin. (*)