KETIK, SURABAYA – Rohmad Tri Hartanto alias Antok, 32, warga Desa Gombal, Pakal Tulungagung pelaku pembunuh dan mutilasi Uswatun Khasanah hanya bisa menyesali perbuatannya. Selama dalam tahanan Polda Jatim tersangka banyak menghabiskan waktu untuk merenung.
"Dia banyak merenung, dia banyak berdoa. Kondisinya lebih normal dan sudah mulai menerima, kalau saya lihat. Pokoknya dia mau menjalani (proses hukum ini)," kata Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur, Sabtu, 1 Maret 2025.
Jumhur menjelaskan, tersangka kerap menangis jika ingat keluarga. Terutama saat disinggung atau diajak membahas sang anak. "Kalau diomongin masalah anak, nah nangis dia," imbuh Jumhur.
Jika dulu tak terlihat rasa penyesalan dari tersangka, berbeda dengan sekarang. Usai menjalani serangkaian pemeriksaan dan menjadi penghuni tahanan, Antok terlihat lebih menyesal. "Bagaimana pun ia merasa bersalah dan yang kena imbasnya pun, ya keluarga. Iya (menyesal dia)," tutup dia.
Sekadar diketahui, penyidik Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim menggelar rekontruksi kasus pembunuhan dan mutilasi dengan Rohmad Tri Hartanto, Kamis 27 Februari 2025. Dalam rekontruksi itu, pelaku memperagakan sebanyak 161 adegan.
Dalam rekontruksi itu, Antok panggilan akrabnya, tidak sedikitpun menunjukkan penyesalan meski telah menghabisi nyawa Uswatun Khasanah, kekasih gelapnya.
Ia bahkan sesekali terlihat tersenyum saat memperagakan adegan pembunuhan sadis tersebut. Di lokasi utama kejadian, yakni di Hotel Adisurya, Kota Kediri, ia melakukan 80 adegan yang menggambarkan secara detail bagaimana Antok membunuh hingga memotong tubuh Uswatun Khasanah. (*)