Pelatihan Pembuatan Basechi untuk Peningkatan Mutu Kesehatan Masyarakat di Jember

Jurnalis: Fenna Nurul
Editor: Mustopa

21 Agustus 2024 14:24 21 Agt 2024 14:24

Thumbnail Pelatihan Pembuatan Basechi untuk Peningkatan Mutu Kesehatan Masyarakat di Jember Watermark Ketik
Sosialisasi dan pelatihan peningkatan skill pelaku UMKM oleh Tim penerima Hibah dari Universitas PGRI Argopuro Jember (19/8/2024) (Foto: dok. Fauzan Adhim)

KETIK, JEMBER – Upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Kabupaten Jember selalu menjadi perhatian. Salah satunya, tim penerima hibah dari Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikburistek tahun 2024 yang menggandeng UMKM setempat untuk menciptakan produk alternatif yang lebih sehat dan memiliki nilai gizi tinggi.

Kegiatan pengabdian masyarakat diinisiasi oleh ketua tim penerima hibah, Rina Sugiarti Dwi Gita, beserta empat anggota lainnya yakni Fauzan Adhim, Maulana Trianggono, Linda Ike Septianingtyas dan Yulia Anggraeni.

Kegiatan sosialisasi dan pelatihan yang dilakukan merupakan wujud kolaborasi pendidikan tinggi dan UMKM binaan Koperasi Konsumen dan Pembiayaan Syariah Muchlisul Amin Barokah Abadi (MABA). Guna memberikan edukasi dan peningkatan skill pelaku UMKM.

Tim penerima hibah yang berasal dari Universitas PGRI Argopuro (Unipar) Jember itu, memberikan pelatihan pembuatan Bakso Sehat Chitosan (Basechi). Bahan baku dari chitosan atau kitosan sendiri adalah limbah kulit hewan krustasea, seperti udang dan kepiting, dan aman untuk dikonsumsi.

Foto Pelaku UMKM antusias mempelajari teknik pembuatan bakso sehat dari bahan baku chitosan (19/8/2024) (Foto: dok. Fauzan Adhim)Pelaku UMKM antusias mempelajari teknik pembuatan bakso sehat dari bahan baku chitosan (19/8/2024) (Foto: dok. Fauzan Adhim)

Meskipun sudah disebut limbah, namun chitosan memiliki zat yang bermanfaat bagi kesehatan. Termasuk meningkatkan nilai gizi dan memperpanjang masa simpan produk.

“Di samping itu menumbuhkan semangat zero waste di level masyarakat. Juga menghidupkan kembali budaya hidup sehat dengan meminimalisir penggunaan bahan pengawet kimia. Chitosan sendiri merupakan bahan pengawet alami,” papar Rina, Ketua Tim penerima Hibah.

Tidak hanya edukasi saja, pelaku UMKM khususnya yang memiliki usaha bakso juga diajarkan teknik-teknik baru untuk menghasilkan produk yang lebih sehat, bergizi, serta aman dikonsumsi.

“Para pedagang bakso menunjukkan peningkatan kesadaran akan pentingnya kualitas makanan yang mereka jual. Disamping berhasil menguasai teknik-teknik baru, diharapkan mereka mengimplementasikan dan kontribusi langsung pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat,” sambung perempuan itu.

Karena, pelaku UMKM inilah yang berinteraksi langsung dan terdekat dengan masyarakat. Sebab itu, kerjasama dan sinergi berperan penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dengan adanya pelatihan ini, Rina menyebut para pedagang bakso di Jember kini lebih siap untuk menghadirkan produk yang tidak hanya lezat, tetapi juga menyehatkan.

“Mereka merasa bahwa penggunaan chitosan tidak hanya akan meningkatkan kualitas produk bakso, tetapi juga memberikan nilai tambah yang dapat menarik lebih banyak pelanggan. Sehingga juga berdampak pada peningkatan pendapatan,” kata dia.

Selain itu, pelatihan ini juga membuka peluang bagi pedagang bakso untuk berinovasi dalam pengembangan produk makanan lainnya yang sehat dan bergizi. 

Sebagai mitra dalam kegiatan ini, Koperasi MABA berkomitmen untuk terus mendukung para pedagang dengan memberikan akses terhadap bahan baku berkualitas serta pelatihan lanjutan yang diperlukan.

“Dengan adanya dukungan berkelanjutan ini, diharapkan keberlanjutan program Basechi dapat terjamin, dan dampaknya bagi kesehatan masyarakat dapat dirasakan dalam jangka panjang,” pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Bakso Sehat Chitosan Pengabdian Masyarakat Universitas PGRI Argopuro Jember Tim Penerima Hibah Berita Jember