KETIK, JAKARTA – Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dilaporkan tewas terbunuh di kediamannya di Teheran Iran, Rabu (31/7/2024) waktu setempat.
Seorang pejabat Hamas mengatakan kelompok pejuang Palestina itu siap membayar berbagai harga, setelah pemimpin politiknya, Ismail Haniyeh, terbunuh di Teheran, Iran.
Pengawal Revolusi Iran juga mengkonfirmasi kematiannya, dengan mengatakan kediaman Haniyeh di Teheran dihantam dan dia dibunuh bersama dengan seorang pengawalnya.
Haniyeh tewas dalam serangan berbahaya Zionis di kediamannya di Teheran. Atas kematian Haniyeh ini pun menyebabkan faksi Islam berduka.
Adapun sejak serangan 7 Oktober terjadi, Haniyeh menjadi salah satu target Israel. Pihak Israel mengklaim konflik menyebabkan 1.200 warganya tewas dan 250 lainnya masih disandera.
Israel telah bersumpah untuk membunuh Ismail Haniyeh dan menghancurkan kelompok Hamas setelah serangan 7 Oktober yang mengakibatkan kematian 1.195 orang, sebagian besar warga sipil.
Kampanye militer balasan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 39.400 orang, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.
Haniyeh terpilih sebagai kepala biro politik Hamas pada tahun 2017 untuk menggantikan Khaled Meshaal. Dianggap pragmatis, Haniyeh tinggal di pengasingan dan membagi waktunya antara Turki dan Qatar. (*)