KETIK, SIDOARJO – Persiapan resepsi harlah satu abad Nahdlatul Ulama di Gelanggang Olah Raga (GOR) Delta Sidoarjo terus dimatangkan. Ketua PWNU Jawa Timur hingga sejumlah kepala daerah juga ikut memantau langsung, Minggu (5/2).
Ketua PWNU Jatim KH. Marzuqi Mustamar menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat Sidoarjo dan sekitarnya jika nantinya terganggu dan dirugikan dengan kegiatan tersebut. Sebab kegiatan itu hanya 100 tahun sekali.
“Atas berkenannya kami sampaikan terima kasih. Kami juga mengimbau bagi warga NU untuk meramaikan dan mengambil barokah dengan ikut hadir,” katanya.
Menurutnya, kegiatan tersebut akan dihadiri banyak habaib, ulama internasional hingga anak yatim. Sementara bagi yang tak bisa hadir, bisa ikut menggelar doa bersama di musala atau masjid masing-masing.
“Bagi masyarakat umum yang ingin membantu mengantarkan peserta atau yang membantu memberikan air minum, kami sampaikan terima kasih banyak,” imbuhnya.
Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor mengatakan, jumlah peserta yang sudah terkonfirmasi hadir hingga Minggu (5/2) sore mencapai 1,1 juta orang. Termasuk para rombongan liar. Pihaknya bersyukur lantaran dibantu Wali Kota Surabaya dan Bupati Gresik.
Menurutnya, seluruh warga Sidoarjo dipastikan guyup rukun bersatu dan juga memahami bahwa kegiatan tersebut merupakan hajat bersama. Pihaknya juga menyampaikan terima kasih atas bantuan nasi bungkus.
“Per hari ini yang terdata sudah 480 ribu nasi. Dan terkonfirmasi bahwa semunya juga ramah, menyediakan kopi dan lain sebagainya menyambut para tamu,” katanya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku telah menyiapkan hampir 200 unit ambulans. Di samping itu, ada sekitar 50 lebih truk sampah untuk ikut membantu mengangkut sampah usai acara. Ada pula sejumlah toilet portabel.
“Kami support penuh. Apalagi ada 15 ribu lebih dari Surabaya nantinya. Kami juga siapkan konsumsinya dan kita jaga semuanya,” katanya.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menambahkan, pihaknya ingin saling membantu mensukseskan kegiatan tersebut. Dia berharap support yang akan diberikan dapat membantu kelancaran kegiatan akbar itu.
“Satu yang menjadi tujuan kegiatan ini tak lain adalah untuk mendoakan bangsa dan negara serta para pendahulu khususnya pendiri NU,” katanya.
Di sisi lain, Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Sidoarjo mengimbau para pengelola hiburan malam untuk menutup sementara pada Senin (6/2) dan Selasa (7/2). Imbauan dikeluarkan melalui surat edaran, Minggu (5/2).
Kepala Disporapar Sidoarjo, Djoko Supriyadi membenarkan edaran itu. Menurutnya, imbauan tersebut berlaku bagi hiburan malam seperti karaoke, live music, kafe, lounge hingga bar. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Satpol PP Sidoarjo. (*)