KETIK, SITUBONDO – Memperingati Hari Bumi, berbagai pihak di Situbondo gotong royong mengadakan kegiatan bersih-bersih sampah pantai pada Selasa, 22 Maret 2025. Mereka yang terlibat dalam gerakan tersebut antara lain Tim Penggerak PKK Situbondo, Dinas Lingkungan Hidup, DPUPP, Pemerintah Desa Kilensari, Kantor Kecamatan Panarukan serta sejumlah ormas keagamaan dan elemen masyarakat lainnya.
Kegiatan bersih bersih sampah pantai dan penanaman mangrove serta pohon Tabebuya ini berlangsung di tepi Pantai Dusun Pesisir, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo. Dari hasil bersih-bersih selama beberapa jam tersebut, berhasil membersihkan sampah basah sebanyak 36 ton.
“Sampah tersebut kita angkut 4 Damp Truk dan di buang ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) di Desa Siliwung,” jelas Hendrayono, Kabid Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Situbondo.
Melalui peringatan Hari Bumi, masyarakat diingatkan untuk semakin sadar dan berperan bersama untuk menjaga kelestarian bumi. Salah satu hal paling mendasar yang bisa dilakukan adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan.
“Sampah-sampah yang ada di tepi pantai Dusun Pesisir ini datang tiga muara yang ada di sekitar laut Desa Kilensari. Sehingga sampah-sampah tersebut menumpuk di tepi pantai pesisir ini. Dengan adanya gotong-royong yang dilakukan oleh TP PKK Situbondo, Dinas Lingkungan Hidup, DPUPP, Pemdes Kilensari, Pemerintah Kecamatan Panarukan, organisasi keagamaan dan pihak terkait lainnya bisa menjadi contoh di daerah lain,” pungkas Hendrayono.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Situbondo, Husna Lalili dalam sambutannya mengajak masyarakat Dusun Pesisir, Desa Kilensari untuk terus semangat menjaga lingkungannya agar tetap bersih dan tidak membuang sampah sembarangan.
“Bersih-bersih sampah pantai, pada momentum peringatan Hari Bumi se-Dunia ini, kita lakukan untuk kembali menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Peringatan Hari Bumi ini bukannya hanya seremonial, tapi Hari Bumi menjadi pengingat bahwa bumi bukan sekadar tempat tinggal, tapi harus dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang,” terang Mbak Una, panggilan akrab Ketua TP PKK Kabupaten Situbondo.
Peringatan Hari Bumi ini, bukan muncul begitu saja. Melainkan lahir dari sejarah panjang para pejuang lingkungan yang dimulai sejak puluhan tahun silam. “Dengan memahami sejarah dan tujuan peringatan Hari Bumi, maka kita akan semakin sadar bahwa menjaga lingkungan bukan hanya tugas sebagian orang, tapi tanggung jawab kita bersama,” ujar istri Bupati Situbondo, Mas Rio.
Di lain pihak, Sugiono Kepala Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bergotongroyong membersihkan sampah pantai di Dusun Pesisir, Desa Kilensari ini.
“Dengan adanya bersih-bersih sampah pantai di Dusun Pesisir ini, kami atas nama Pemerintahan Desa Kilensari dan atas nama pribadi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah peduli membersihkan sampah di lingkungan pesisir,” ujar Sugiono.
Lebih lanjut, Sugiono mengatakan bahwa, sampah-sampah yang menumpuk di tepi pantai Dusun Pesisir ini bukan ulah masyarakat setempat, melainkan murni sampah-sampah kiriman dari daerah lain yang menepi di bibir pantai Dusun Pesisir.
“Kalau masyarakat di sini, kami dari pemerintahan desa sudah mengeluarkan perdes tentang sampah, yakni Perdes Nomor 3 Tahun 2023 tentang sampah. Lalu, kami membuat Desa Peduli Lingkungan (DPL). Dan, Alhamdulillah masyarakat di sini telah berlangganan membuang di tong sampah yang bertulisasn DPL, dan sampahnya di kelola oleh pokmas,” terang Sugiono.
Tak hanya itu yang disampaikan Kades Kilensari, namun dia menerangkan, sesuai dengan harapan Bupati Situbondo tempat yang sudah dibersihkan sampahnya akan di bangun wisata kuliner berbagai macam olahan ikan laut. “Kami bersama masyarakat bertekat akan terus menjaga kebersihan lingkungan ini,” pungkas Sugiono. (*)