Perjalanan Kontingen Jambore & PW Kwarcab Gresik 2023, dengan Kapal Perang: Seru dan Mendebarkan

Jurnalis: Sutejo Rc
Editor: Muhammad Faizin

13 Oktober 2023 14:22 13 Okt 2023 14:22

Thumbnail Perjalanan Kontingen Jambore & PW Kwarcab Gresik 2023, dengan Kapal Perang: Seru dan Mendebarkan Watermark Ketik
Pengalaman pertama naik kapal perang, peserta memanfaatkan foto dan selfie di dek pendaratan helikopter. (foto: Sutejo Rc/ketik.co.id)

KETIK, GRESIK – Semangat adik adik Pramuka memang tidak bisa terhalang dengan jarak dan rintangan. Perjalanan jauh kontingen Jambore & Perkemahan Wirakarya Kwarcab Gresik (14-17/2023, dari daratan ke Kepulauan Bawean memakan waktu 12 jam cukup seru dan mendebarkan. 

Titik kumpul di pelabuhan Gresik, meskipun pemberangkatan pukul 19.30 Wib (12/10/2023), dari rencana semula pukul 18.00 Wib.  Tetapi kontingen pukul 12.00 Wib sudah mulai berdatangan,  karena registrasi dan pendataan dimulai pukul 15.00 Wib. 

Tampaknya begitu memasuki kapal perang KRI LST Teluk Banten,  sebagian peserta cukup senang, karena rata-rata baru kali pertama menaiki kapal perang. 

Tentu dimanfaatkan selfie, hingga sampai malam.  Baru sampai lepas pantai ombak  mulai terasa,  meskipun laju kapal sudah melakukan sik-sak untuk menghindari ombak. 

Sekitar pukul 04.30 WIB pada Jumat (13/10/2023) kapal sudah dekat dermaga. Pemandangan alam Pulau Bawean sudah tampak jelas ditambah panorama matari terbit cukup indah, namun kapal tidak kunjung sandar. 

Baru pukul 06.00 WIB,  sekoci atau kapal kecil yang ada di kiri kanan lambung LST diturunkan.  "Kok skoci diturunkan apa gak bisa merapat, jangan jangan nanti dioper dengan skoci," pikir penulis yang ikut dalam rombongan.

Ternyata betul,  karena dasar banyak karang dan tidak ada kapal pandu, terpaksa lego jangkar jauh dari dermaga,  dan ombak cukup besar, akhirnya pelaksanaan pemindahan ke skoci juga sedikit mengalami kesulitan. 

Foto Sebelum masuk kapal KRI Teluk Banten,  seluruh peserta dicek sesuai data dari panitia.  (foto: Sutejo Rc/ketik.co.id)Sebelum masuk kapal KRI Teluk Banten, seluruh peserta dicek sesuai data dari panitia. (foto: Sutejo Rc/ketik.co.id)

Tapi karena kesiap siagaan anggota TNI AL dari KRI Teluk Banten, dibawah komando  Letkol Laut (P) Dita Ariyanugroho, akhirnya bisa tuntaskan, meskipun memakan waktu yang relatif lama hingga sore hari.

"Dalam kondisi darurat seperti ini,  kita selalu mengutamakan keselamatan,  bukan kecepatan, jadi semuanya tidak mengalami kendala,  kita sudah bersyukur," tandasnya.

Akhirnya 680 personil dari kontingen, sangga  kerja dan Kwarcab Gresik, dapat keseluruhan didaratkan dengan menggunakan skoci.

Kartini sekretaris Kwarcab Gresik selaku ketua rombongan,  dengan adanya insiden ini,  khawatir iya,  tetapi tidak terlalu pusing.  

"Sudah ikuti saja arahan bapak bapak Angkatan Laut mereka sudah ahlinya," ujar Kartina yang masuk kelompok pertama dievakuasi menggunakan skoci. 

"Kendala kendala semacam ini, selalu kita antisipasi  kenapa kita berangkat 2 hari sebelum acara, selain persiapan supaya matang juga mengantisipasi berbagai kemungkinan yang ada," tambahnya.

"Meskipun ada kendala tidak bisa merapat ke dermaga,  tetapi tetap mengesankan," kata Umi Alifiya kontingen dari Benjeng.  

Bahkan siswi Madrasyah Aliyah Negeri 2 Metatu, tetap senang karena pengalaman pertama ke pulau Bawean apalagi naik kapal perang, meskipun memang dinilai cukup lama.  (*)  

Tombol Google News

Tags:

Jambore Kwarcab Gresik PW Kwarcab Gresik. Pramuka Gresik pulau bawean Pemkab Gresik