Petani Tingkatkan Kualitas Tebu Lewat Bimbingan Disbun Jatim

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Marno

21 Juli 2023 14:24 21 Jul 2023 14:24

Thumbnail Petani Tingkatkan Kualitas Tebu Lewat Bimbingan Disbun Jatim Watermark Ketik
Kadisbun Jatim Heru Suseno (Heru Suseno) berdiskusi dengan petani tebu. (Foto: Instagram @disbunjatim)

KETIK, SURABAYA – Terus berupaya dan sigap antisipasi untuk memenuhi ketersediaan dan kebutuhan gula nasional. Demi mencapai swasembada gula konsumsi tahun 2024 Pemprov Jatim berupaya mendorong peningkatan produksi gula melalui ekstensifikasi dan intensifikasi Tebu. 

Dalam pengembangan komoditas tebu tidaklah mudah, dihadapkan berbagai tantangan, namun itu tidak menghentikan langkah pemerintah mencari solusi tepat demi mendorong dan meningkatkan produksi tebu maupun gula.  

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, peningkatan produksi ini diharapkan dapat menjadi modal bagi Indonesia mewujudkan swasembada gula, dan Jawa Timur sebagai barometer gula nasional.  

Menurutnya, jika berasal dari bibit yang baik, dan memiliki kualitas baik serta bongkar ratunnya terukur, maka tingkat rendemennya juga akan baik. 

"95% petani tebu di Jatim adalah petani rakyat. Petani rakyat bisa menjadi pengusaha di bidang bahan baku pergulaan," papar Gubernur Jatim (13/2/2022). 

Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur memberikan pelatihan pada petani tebu untuk meningkatkan ketrampilan dan wawasan dalam mengolah produktivitas meningkatkan bobot tebu. Selain itu, meningkatkan rendemen memenuhi kebutuhan gula nasional. 

Program Timbangan Tebu adalah Integrasi Ketersediaan Bahan Baku dan Manajemen Tebang Angkut Berdasarkan Klaster Pabrik Gula (PG) Berbasis Tebu. 

Inovasi Timbangan Tebu tersebut, diimplementasikan dengan kegiatan yang dilakukan berupa pemberian bantuan antara lain Bongkar Ratoon, Rawat Ratoon, Perluasan Areal Tebu dan Kebun Keragaan Pengembangan Warung Tebu. 

Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur (Disbun Jatim) Heru menjelaskan bahwa timbangan tebu ini inovasi dari Dinas Perkebunan Jatim untuk meningkatkan produktivitas tanaman tebu. 

"Timbangan tebu ini fokusnya untuk membagi PG menjadi 6 klaster sesuai lokasinya," ujarnya. 

Enam klaster pabrik gula di Jatim adalah Madiun, Mojokerto, Kediri, Malang, Probolinggo dan Situbondo. 

Sistem Timbangan Tebu manfaat internal yaitu memberikan kemudahan dalam perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan pengembangan tebu Jatim, meningkatkan produksi maupun produktivitas tebu Jatim, memberikan kemudahan dalam monitoring maupun evaluasi. 

Tak hanya itu, Timbangan Tebu juga dapat meningkatkan produktivitas rendemen tebu petani. 

"Tujuannya untuk mengurangi tebu wira-wiri, sehingga bisa mengurangi waktu tunggu tebu untuk digiling dan bisa mendapat rendemen yg lebih tinggi," ujar Heru. 

Kadisbun Jatim juga menyebut meningkatkan rendemen dapat dipengaruhi beberapa faktor, namun upaya Dinas Perkebunan Jatim sudah mencakup dari banyak sisi. 

"Rendemen tebu memang meningkat, tapi target kami memenuhi target rendemen dari Pergub 87 tahun 2014 masih terus diupayakan," terangnya. 

Mengenai manfaat ekternal dari Timbangan Tebu yang didapatkan pabrik gula mendapatkan jaminan pasokan bahan baku, petani tebu mendapatkan jaminan tebang angkut maka dari itu dengan meningkatkan produksi gula pemerintah Provinsi Jatim mampu mengurangi biaya impor gula. 

Sasaran program Timbangan Tebu adalah terjaminnya kualitas, tebang angkut terjadwal, tercukupi ketersediaan bahan baku tebu asli daerah (TAD), terjalinnya kemitraan yang harmonis dan pemberdayaan petani. 

Menurut Heru dengan pendekatan klasterisasi PG diharapkan lalu lintas pengiriman tebu dapat lebih efektif dan efisien sehingga tidak mengurangi potensi rendemen akibat waktu perjalanan yang terlalu lama dan tebu sesuai dengan kategori Manis, Bersih dan Segar (MBS). (*)

Tombol Google News

Tags:

Pemprov Jatim Disbun Jatim Dinas Perkebunan Jawa Timur Tebu Petani Tebu gula nasional swasembada gula Heru Suseno