PM Bangladesh Kabur dan Mundur Usai Kerusuhan yang Tewaskan Lebih dari 300 Orang

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Mustopa

6 Agustus 2024 06:19 6 Agt 2024 06:19

Thumbnail PM Bangladesh Kabur dan Mundur Usai Kerusuhan yang Tewaskan Lebih dari 300 Orang Watermark Ketik
Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina (Akun X @qHZ4aaZxWd32422)

KETIK, JAKARTA – Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina dikabarkan mengundurkan diri dan meninggalkan negara pada Senin, 5 Agustus 2024 dengan helikopter setelah berminggu-minggu terjadi kerusuhan yang menewaskan lebih dari 300 orang.

"Hasina yang telah berkuasa selama 15 tahun, melarikan diri dari ibu kota Dhaka bersama saudara perempuannya dengan helikopter ke India,” Prothom Alo melaporkan.

Negara Bangladesh kini bersiap untuk memiliki pemerintahan sementara. Hasina memerintah Bangladesh sejak 2009 dan memenangkan pemilihan umum keempat berturut-turut.

Kelompok pemantau hak asasi manusia menuding pemerintahan Hasina menyalahgunakan lembaga-lembaga negara untuk mempertahankan kekuasaan, membasmi perbedaan pendapat, termasuk melakukan pembunuhan di luar hukum terhadap oposisi.

Tidak ada pernyataan publik langsung dari kantor Hasina, tetapi kepala militer Waker-Uz-Zaman mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa perdana menteri telah mengundurkan diri dan militer sedang berunding dengan presiden untuk membentuk pemerintahan sementara.

Pengunduran Hasina terjadi sehari setelah 95 orang tewas dan ratusan orang lainnya terluka setelah tindakan keras aparat terhadap para pengunjuk rasa.

Protes nasional dimulai sebulan lalu, setelah putusan Pengadilan Tinggi Bangladesh yang akan memberlakukan kembali sistem kuota di negara itu, yang menyediakan 304 pekerjaan pemerintah untuk keturunan veteran yang berjuang dalam perang kemerdekaan negara itu pada tahun 1971.

Seperti diketahui, sejak awal Juli, rangkaian aksi protes mahasiswa telah menyebabkan kerusuhan besar-besaran, pertumpahan darah, dan kekacauan di seantero Bangladesh.

Pengunjuk rasa menuntut penghentian sistem kuota, yang mengalokasikan 30 persen posisi pemerintah untuk anggota keluarga veteran perang 1971.

Mereka mengeklaim adanya diskriminasi dan favoritisme terhadap pendukung Perdana Menteri Sheikh Hasina, yang partainya memimpin gerakan kemerdekaan.(*)

Tombol Google News

Tags:

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina PM Bangladesh PM Bangladesh mengundurkan diri